Logo

Lima Langkah Pemkot Surabaya Tekan Kasus DBD

Reporter:,Editor:

Senin, 17 January 2022 15:40 UTC

Lima Langkah Pemkot Surabaya Tekan Kasus DBD

PSN. Petugas mengecek bak mandi sebagai upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk mencegah DBD di Surabaya. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Sebagai upaya untuk mewaspadai dan mengantisipasi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), peran para kader kesehatan dioptimalkan. Bahkan, seluruh Faskes (Fasilitas Kesehatan) yang ada di Kota Pahlawan juga disiagakan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bahwa kasus terkonfirmasi DBD di bulan Januari 2022 sampai saat ini sebanyak delapan kasus dan sedang mengalami perawatan di rumah sakit. Oleh karena itu, sebagai respons cepat untuk penanganan kasus DBD, sejumlah langkah penanganan dilakukan apabila terjadi kasus konfirmasi DBD.

“Pertama adalah berkoordinasi dengan seluruh faskes di Kota Surabaya untuk segera melaporkan kasus demam dengan gejala yang menyerupai DBD. Kedua, berkoordinasi dengan Camat dan Lurah untuk menggerakkan semua elemen masyarakat dalam upaya pemberantasan,” kata Eri, Senin, 17 Januari 2022.

BACA JUGA: 26.541 Kader Kesehatan Dilibatkan Berantas DBD di Kota Surabaya

Ketiga, langsung dioptimalkan peran kader kesehatan, yakni melakukan pemantauan pada kondisi jentik di lingkungan permukiman di wilayahnya masing-masing secara rutin, minimal satu minggu sekali.

“Mereka juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya upaya pencegahan melalui PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan 3M plus (Menutup, Menguras, dan Mengubur),” ia menjelaskan.

Selain itu, para kader kesehatan juga melakukan surveilans atau kegiatan pengamatan penyakit berbasis masyarakat. Apabila terdapat laporan yang terduga DBD di wilayahnya, maka akan langsung dikoordinasikan dengan puskesmas setempat.

BACA JUGA: Puncak Penularan DBD di Madiun Diperkirakan Bulan ini

“Keempat, kami melakukan penanggulangan secara tepat pada kasus konfirmasi DBD dengan menyediakan penyelidikan epidemiologi untuk memutus mata rantai penularan dalam waktu kurang dari 2x24 jam sejak laporan pertama,” ia menerangkan.

Terakhir, secara rutin telah dibagikan larvasida kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan jentik di tempat penampungan air yang sulit dikuras.

“Maka, ketika mengalami demam tinggi harus segera melakukan pemeriksaan dan jangan sampai terlambat. Sebab, kita sudah menyampaikan kepada semua faskes untuk siap siaga,” ia menegaskan.