Logo

Legislator Ini Ungkap Ada 3.297 Balita di Bangkalan Alami Stunting

Reporter:,Editor:

Sabtu, 06 February 2021 01:00 UTC

Legislator Ini Ungkap Ada 3.297 Balita di Bangkalan Alami Stunting

Ilustrasi Stunting.

JATIMNET.COM, Surabaya - Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Mathur Husyairi menemukan ribuan bayi mengalami stunting di Bangkalan. Data yang diperoleh dari Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada Agustus 2020 menyebut setidaknya 3.297 balita stunting alias bertubuh pendek. 

Angka itu, kata dia, naik 2,28 persen dari tahun 2019 yang 2,04 persen dari jumlah anak di Jatim. “Data itu kita singkronkan dengan data stunting di Jatim, di Bangkalan lumayan tinggi tadi, sekitar 3 ribu," ujar Mathur, Jumat 5 Februari 2021. 

Mathur yang juga politikus PBB itu menyebut, tingginya stunting di Bangkalan karena lemahnya deteksi dini yang dilakukan dinas kesehatan kabupaten maupun provinsi.

Ia menilai, selain masalah gizi tumbuh kembang tak sempurna dikarenakan pernikahan dini ditengarai menyebabkan ribuan bayi mengalami stunting. "Hasil stunting hari ini adalah karena masalah gizi di 10-15 tahun yang lalu," tegasnya.

Baca Juga: Lima Pilar Program Percepatan Menurunkan Stunting

Mathur mencatat, angka kemiskinan menjadi salah satu faktor penyebab minimnya konsumsi gizi. "Kita harus membenahi dari hulu ke hilir, penanganan stunting saat ini penting tapi yang lebih penting adalah mencegah stunting yang akan datang dengan memberikan edukasi, sosialisasi dan gizi sejak dini," ungkapnya. 

Ia mendorong peran pemerintah dan kader kesehatan untuk menggerakkan Gerakan Masyarakat hidup Sehat (GERMAS). Harapannya semua elemen masyarakat dapat bergerak bersama memberikan edukasi pentingnya hidup sehat. 

Sedangkan untuk peningkatan gizi, Mathur menyebutkan tidak bisa parsial. Artinya, harus dicari permasalahan dari hulu penyebab utama yang mempengaruhi capaian gizi rendah dan stunting. 

“Masyarakat miskin itu kan tidak perlu penyuluhan, melainkan masyarakat miskin itu memerlukan gizi yang instan, dan pemerintah memang harus memberikan itu,” tandasnya