Logo

Lebaran, Okupansi Hotel di Wisata Gunung Bromo Naik 75 Persen dan Homestay 90 Persen

Reporter:,Editor:

Minggu, 08 May 2022 12:00 UTC

Lebaran, Okupansi Hotel di Wisata Gunung Bromo Naik 75 Persen dan Homestay 90 Persen

Okupansi. Sejumlah kendaraan tamu hotel tengah parkir di halaman hotel kawasan wisata Gunung Bromo. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Okupansi tingkat hunian hotel yang berada di kawasan obyek wisata Gunung Bromo, tepatnya di wilayah Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo mengalami kenaikan selama libur lebaran Idufitri 1443 Hijriah.

Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaludin menyebutkan, selama liburan lebaran Idul Fitri pengunjung yang menginap di hotel-hotel kawasan obyek wisata Gunung Bromo, mengalami kenaikan hingga 75 persen.

"Mulai lebaran sampai hari minggu, pengunjung yang menginap cukup banyak. Ini berkah, bagi para pengelola hotel di kawasan wisata Bromo, setelah sempat tengkurap (sepi pengunjung) dampak pandemi dua tahun sebelumnya,"ujar Digdoyo, Minggu 8 Mei 2022.

Untuk tingkat hunian homestay, Digdoyo mengatakan mencapai sekitar 90 persen. Itu karena, harga menginap yang lebih murah dibanding di hotel. Terkait asal tamu hotel, menurut Digdoyo mayoritas yang datang merupakan tamu lokal.

Baca Juga: Okupansi Hotel dan Kunjungan Wisata di Kota Madiun Meningkat 

"Umumnya pengunjung yang menginap, berasal dari sekitaran wilayah Probolinggo. Mereka sengaja datang, guna mengisi libur lebaran Idul Fitri bersama keluarga," tuturnya.

Disinggung terkait adanya pemberlakuan vaksin boster oleh pemerintah, sebelum arus mudik lebaran lalu. Digdoyo menyampaikan, tidak ada pengaruhnya. Apalagi, tiap hotel memang telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. "Semoga masyarakat yang usai mengisi liburan tetap sehat. Baik aman dari paparan Covid, maupun saat ini yang tengah ramai, soal kasus hepatitis akut," terangnya.

Digdoyo berharap, meski kini tengah ramai soal kasus hepatitis akut, pemerintah tetap bijak dalam mengambil keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Salah satunya, apabila berencana menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Perlu dipikirkan lagi, kalo memang ada rencana PPKM. Apalagi momentum libur lebaran ini, merupakan titik mulai kebangkitan sektor pariwisata. Jangan sampai pengusaha wisata tengkurap lagi, seperti dua tahun lalu," pesan pria yang akrab disapa Pak Yoyok tersebut.

Sebagai informasi, jumlah hotel di kawasan obyek wisata Gunung Bromo ada sekitar 14 unit dengan kapasitas 528 kamar yang dapat menampung sekitar 1.200 orang. Ada pula homestay atau penginapan yang jumlahnya mencapai sekitar 170 unit.