Logo

Lanud Iswahjudi Tak Persoalkan Tradisi Balon Udara di Ponorogo

Reporter:,Editor:

Senin, 27 May 2019 13:45 UTC

Lanud Iswahjudi Tak Persoalkan Tradisi Balon Udara di Ponorogo

BALON UDARA. Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Widyargo Ikoputra berharap ketentuan mengenai aturan main tentang pelaksanaan festival balon udara di Ponorogo ditaati agar tidak mengganggu penerbangan. Foto: ND Nugroho

JATIMNET.COM, Magetan – Masyarakat Ponorogo, Jawa Timur memiliki tradisi melepas balon udara api pada saat libur Lebaran. Tahun 2018, tradisi ini digelar di Libur lebaran Lapangan Jepun, Kecamatan Balong.

Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Widyargo Ikoputra menyatakan, pihaknya tidak melarang warga untuk melaksanakan tradisi tersebut. Pihaknya akan akan mencari jalan tengah jika kegiatan itu digelar kembali tahun ini.

“Kalau sudah ada jadwalnya, kami akan memberikan a notice to airmen (Notam) dan tradisi harus berjalan karena bisa menarik wisatawan,” ujarnya, Senin 27 Mei 2019.

BACA JUGA: Lanud Iswahjudi Bangun Apron Sukhoi SU-35

Menurutnya, pada saat jadwal festival balon, latihan terbang tempur akan dialihkan ke titik udara lain yang masih berada di wilayah udara Lanud Iswahjudi. Hal ini untuk menghindari gangguan penerbangan dampak dari tradisi warga Ponorogo tersebut. “Intinya, kami mencari win-win solution,” kata Iko, sapaan akrab Danlanud Iswahjudi.

Meski demikian, Iko berharap aturan main tentang pelaksanaan festival balon udara diperhatikan. Batas ukuran maksimal dan ketinggian terbang yang ditetapkan Air Navigation Indonesia dan Lanud Iswahjudi harus dipatuhi.

BACA JUGA: Pesawat Tempur F-16 A/B Diupgrade Senjata Canggih

Jika sebelumnya diameter balon 7 meter dan ketinggian hingga 30 ribu kaki dinilai membahayakan penerbangan, pada festival yang digelar tahun ini harus tidak melebihi batas itu.

“Untuk menghindari risiko gangguan latihan jet tempur, seperti tertutupnya pandangan penerbang dan permasalahan mesin pesawat ketika balon tersedot,” ujar Danlanud Iswahjudi.