Logo

Lagi, Atap Gedung SDN di Pelosok Jember Ambruk

Reporter:,Editor:

Kamis, 19 December 2019 09:46 UTC

Lagi, Atap Gedung SDN di Pelosok Jember Ambruk

SOROTAN MEDIA. Seorang awak media merekam SDN Selodakon 03, Kecamatan Tanggul, Jember yang ambruk pada Rabu 18 Desember 2019. Foto: IST.

JATIMNET.COM, Jember – Belum tuntas penanganan kasus hukum runtuhnya atap salah satu kelas di SDN Keting 02 Kecamtan Jombang, Kabupaten Jember, peristiwa serupa kembali terjadi. Kali ini menimpa SDN Selodakon 03 yang berada di Dusun Tegalparon, Desa Selodakon, Kecamatan Tanggul.

Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam peristiwa runtuhnya atap kelas V, yang terjadi pada Rabu 18 Deember 2019, sekitar pukul 21.30 WIB. Kejadian tersebut pertama kali diketahui Mahfud (29), yang merupakan penjaga sekolah.

“Ruang kelas yang runtuh itu memang lama lapuk. Tidak cuma kelas V, tapi juga ruang kelas IV dan ruang kelas VI, terlihat lapuk,” kata Ponco Riyanto, salah satu guru di SDN Selodakan 03 saat dikonfirmasi awak media.

BACA JUGA: Fasilitas Pemerintah di Jawa Timur Ambruk, Ini Kata Aplikator Baja Ringan

Ditambahkan Ponco, tiga ruangan tersebut sengaja dikosongkan sejak sebulan terakhir untuk menghindari korban jiwa. Sebelumnya pihak sekolah sudah melaporkan ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember, terkait kondisi ruang yang tidak layak.

“Kami sudah mengajukan proposal rehab gedung SD sekitar dua bulan lalu. Tapi sejauh ini belum ada balasan,” Ponco menjelaskan.

Gedung SDN Selodakan 03 Tanggul itu mulai dibangun pada 1977. Sepengetahun Ponco, baru sekali gedung tersebut direhab. Menurutnya, rehab tersebut dilakukan pada tahun 2008.

BACA JUGA: Tim DVI Polda Jatim Olah TKP Ambruknya Atap SDN Keting 02 Jember

Rapuhnya ruang kelas terlihat dari kayu penyangga yang sudah keropos. Untuk menyiasati keterbatasan kelas, pihak sekolah menyekat sisa ruang yang ada.

“Anak kelas 1 belajarnya digabung dengan kelas 2. Kelas 3 dan kelas 4, kelas 5 di ruang terpisah, dan kelas 6 di perpustakaan,” Ponco menguraikan.

Pembagian tersebut didasarkan pada jumlah siswa di masing-masing kelas. “Total ada 147 siswa. Sedangkan guru yang mengajar ada lima, terdiri atas dua guru PNS dan sisanya guru honorer,” ujar Ponco.