Jumat, 12 July 2019 07:41 UTC
Jemaah haji. Ilustrasi. Foto: Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag RI
JATIMNET.COM, Surabaya – Musim haji telah tiba. Indonesia mendapat tambahan kuota sebesar 10 ribu jemaah pada 2019. Dengan total kuota mencapai 231 ribu orang, kuota haji tahun ini menjadi yang terbesar sepanjang satu dekade terakhir.
“Kuota utama 221 ribu orang dan kuota tambahan 10 ribu orang,” kata Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Nizar melalui siaran pers pada Jatimnet.com, awal Juli 2019.
Mereka, para jemaah itu, terbagi dalam 529 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan dari sejumlah embarkasi. Medan, Padang, Batam, Palembang, Jakarta Bekasi, Jakarta Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Surabaya, Lombok, dan Makassar.
BACA JUGA: Berita-berita seputar ibadah haji Indonesia
Terbagi dalam dua gelombang penerbangan, 105.573 jemaah diterbangkan dengan Arabian Airlane dan 111.072 jemaah dengan Garuda Indonesia. Gelombang pertama berlangsung pada 6-11 Juli 2019 dan gelombang kedua berlangsung pada 20 Juli-5 Agustus 2019.
Jemaah di embarkasi Surabaya berasal dari tiga provinsi; Jawa Timur (35.706), Bali (1.054), dan Nusa Tenggara Timur (965). Ditambah dengan 425 petugas, total jemaah di embarkasi ini mencapai 38.150 orang.
“Mereka terbagi dalam 85 kloter,” kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jamal.
Untuk berhaji pada tahun ini, seorang jemaah dari embarkasi ini mencapai Rp 36.586.945. Angka itu tercatat lebih rendah dibanding biaya ibadah haji pada 2014 yang mencapai Rp 42.738.000.

Grafik kuota dan biaya haji Indonesia 2008-2019. Jatimnet.com