Kamis, 04 June 2020 08:40 UTC
KHOFIFAH DI PASAR. Gubernur Jatim, Kofifah Indar Parawansa (biru) saat mengunjungi Pasar PPS di Kecamatan Manyar, Gresik, Kamis 4 Juni 2020. Foto: Agus
JATIMNET.COM, Gresik - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masih belum memastikan penerapan tatanan hidup baru atau new normal di Surabaya Raya meliputi Sidoarjo, Surabaya dan Gresik. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kasus Covid-19 di Tiga kabupaten kota tersebut.
Gubernur Jatim saat melakuan kunjungan di pasar tradisional perumahan PPS (Pondok Permata Suci) Kecamatan Manyar, Gresik masih belum bisa memastikan untuk menuju masa transisi new normal
“Gresik saatnya transisi menuju new normal atau tidak, kami masih melakukan monitoring bersama. Karena sekarang masih PSBB tahap Tiga,” ujar nya disela-sela kunjungan ke Pasar PPS, Kamis 4 Juni 2020.
Keputusan menuju new normal, kata Khofifah, membutuhkan proses, yang saat ini telah dibentuknya kampung tangguh di tingkat desa. Serta harus ada masa transisi terlebih dahulu dan harus memenuhi pedoman WHO yang terdiri atas enam item.
BACA JUGA: PSBB Gresik Berakhir Empat Hari Lagi, Khofifah: Jangan Ada Gelombang Kedua
Seperti penyebaran kasus Covid-19 dapat di kontrol, layanan kesehatan harus terpenuhi. Selanjutnya, dipastikan ada perlindungan bagi kelompok rentan, kemudian terakhir adalah partisipasi dari masyarakat dan kedisiplinan hingga menurunya pandemi.
Langkah dini seperti di Gresik sudah mulai dilakukan dengan penguatan 'Kampung Tangguh' mengantisipasi kerumunan seperti pasar. Kampung Tangguh ini nanti yang berperan mengawal kedisiplinan masyarakat.
“Pasar PPS ini sudah menerapkan physical distancing, pedagang juga memakai masker dan face shield untuk melindungi diri. Demikian juga pembeli yang wajib memakai masker, dan menyediakan tempat cuci tangan,” terang Khofifah.
BACA JUGA: Hadapi New Normal, Kampung Tangguh di Gresik Warga Vaksin Covid-19 Dengan Disiplin
Terpisah, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menyayakan, sampai saat ini di Kabupaten Gresik sudah membuat 56 Desa Tangguh dan 54 Pasar tangguh Covid-19. Bahkan ke-depannya semua desa ada di Gresik menjadi kampung tangguh Covid-19.
“Insyaallah semua Desa di Gresik yang sebanyak 330 desa dan 26 Kelurahan akan bisa dijadikan Desa tanggung Covid 19. Bagi kami protokol kesehatan adalah harga mati untuk perubahan perilaku kehidupan yang merupakan modal utama new normal,” kata Sambari.
Sementara Gubernur Jatim yang didampingi Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mohammad Fadil Imran dan Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah, juga mengunjungi area Industri di PT Karunia Alam Segar (KAS) dan Kampung Tangguh Covid 19 di RW 8, Desa Petiken Kecamatan Driyorejo, Gresik.