
Reporter
Nani MashitaSabtu, 16 Maret 2019 - 07:55
Editor
Hari Istiawan
JATIMNET.COM, Surabaya – Identitas sejumlah korban penembakan massal di Christchurch, Selandia Baru mulai terungkap, Sabtu 16 Maret 2019. Korban tewas yang teridentifikasi oleh keluarganya adalah Haji Daoud Nabi, presiden Asosiasi Afghanistan Selandia Baru.
Dilansir dari www.dailymail.co.uk, Sabtu 16 Maret 2019, kematian Haji Daoud Nabi dibenarkan oleh kedua anaknya, Omar dan Yama. Pria 71 tahun itu sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya.
Sang putra, Omar Nabi mengonfirmasi kematian ayahnya. Dari sejumlah jemaah, dia mendengar kisah kepahlawanan ayahnya. Saat serangan itu terjadi, sang ayah mencoba melindungi jemaah salat Jumat dengan menghadang si penembak. Hal ini memberikan kesempatan bagi yang lainnya untuk menyelamatkan diri.
BACA JUGA: Kominfo Tapis Ratusan Konten Video Penembakan di Selandia Baru
Korban tewas lainnya yang berhasil teridentifikasi adalah Naeem Rashid, dari Abbottabad Pakistan. Dia meninggal setelah secara heroik menghadang pelaku penembakan, Brenton Tarrant yang membuatnya terluka parah. Dia dilarikan ke rumah sakit, sayangnya nyawanya tak dapat diselamatkan.
Rashid, yang sebelumnya bekerja di sebuah bank swasta di Pakistan, bekerja sebagai guru di Christchurch. Tragisnya, sang putra Talha meninggal terkena tembakan Tarrant. Kematian keduanya dikonfirmasi oleh saudaranya Dr. Khursheed.
Sementara itu, lusinan orang masih dilaporkan hilang. Yang pertama adalah Mucad Ibrahim, bocah 3 tahun yang berada di masjid Al Noor di Christchurch. Saat terjadi penembakan, Mucad Ibrahim tengah bersama kakaknya dan ayahnya untuk salat Jumat.
BACA JUGA: Muhammadiyah dan NU Kecam Penembakan Masjid di Selandia Baru
Sang kakak, Abdi, mengatakan pada Stuff bahwa ia lari keluar masjid secepat mungkin, lalu mencari ke rumah sakit mengira kelaurga dan teman-temannya ada di sana. Tapi ayahnya tewas di tempat kejadian.
Dalam sebuah posting di Facebook, dia kemudian berbagi foto dia dengan sang adik dengan tulisan: "Sesungguhnya kita milik Tuhan dan kepada-Nya kita akan kembali. Akan kangen kamu, Kakak."
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan mengkonfirmasi bahwa lima warga Pakistan hilang. Salah satunya Syed Jahandad Ali, pria berusia 34 tahun itu dikonfirmasi hilang oleh Asosiasi Selandia Baru Pakistan (PANZ).
BACA JUGA: Seniman ISI Yogyakarta Jadi Korban Penembakan di Selandia Baru
Sembilan warga negara India juga hilang, menurut sebuah tweet yang diposting oleh utusan India ke Selandia Baru, Sanjiv Kohli. Dia mengatakan informasi hilangnya sembilan warga negaranya masih dikonfirmasi ulang. Adapun politisi Asaduddin Owaisi bercuit jika Farhaj Ahsan dan Ahmed Jehangir, belum ditemukan sejak insiden penyerangan ini.
Orang lain yang diyakini hilang adalah Ali Elmadani, 66, yang lahir di Palestina. Istrinya, Nuha Assad, belum mendengar kabar darinya sejak ia pergi ke masjid al Noor untuk berdoa.
Seorang lelaki asal Mesir, Osama Adnan, 37 tahun, juga dilaporkan hilang. Juga ada nama Vora Ramiz, 28, Hussain Al Umari, 36 dan siswa SMA Cashmere, Sayyad Milne dilaporkan hilang. Ada kekhawatiran mereka telah meninggal dunia.
Konsulat Bangladesh telah mengkonfirmasi bahwa tiga warganya adalah di antara yang tewas dan satu hilang.