Selasa, 23 September 2025 08:00 UTC
Korban pembacokan saat karnaval Agustusan dan keluarganya saat mendatangi Mapolres Probolinggo Kota. Foto: Zulafif.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Belasan warga Desa Kedungupit, Kecamatan Wonomerto mendatangi Mapolres Probolinggo Kota, Selasa, 23 September 2025.
Mereka yang mendampingi Mohamad Andri (24), korban pembacokan saat karnaval Agustusan beberapa waktu lalu mendesak polisi segera menangkap dua terduga pelaku yang hingga kini masih berkeliaran.
Andri yang masih dalam kondisi pemulihan tampak bersemangat meski terlihat bekas luka di tubuhnya. Ia tetap mau bercerita kepada awak media.
Ia mengungkapkan, bahwa dirinya menjadi korban salah sasaran dalam insiden berdarah yang terjadi pada Minggu malam, 31 Agustus 2025.
BACA: Pembacokan Saat Karnaval di Probolingo Dipicu Cemburu
Saat itu, ia tiba-tiba dibacok oleh Dani (31), warga Desa Legundi, Kecamatan Bantaran hingga menderita luka serius. Nyawanya masih bisa diselamatkan, setelah mendapatkan penanganan medis.
“Yang ditangkap baru satu, padahal ada dua orang lain yang juga terlibat. Saya mohon polisi tidak berhenti (menangkap) di Dani saja,” ujar Andri.
Ia juga membantah isu yang sempat beredar, bahwa pembacokan dipicu perselingkuhan dengan istri pelaku. Menurutnya, tuduhan tersebut tidak benar dan merugikan nama baiknya.
“Saya sama sekali tidak punya hubungan dengan istri pelaku. Bahkan kenal pun tidak. Saya ingin nama saya dibersihkan,” tegasnya.
BACA: Pembacokan Seorang Pemuda di Tengah Karnaval Gegerkan Probolinggo
Herman, Kepala Desa Kedungsupit yang turut hadir mendampingi warganya juga menegaskan bahwa Andri merupakan korban salah sasaran.
Ia meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Jangan sampai fitnah terus berkembang. Korban sudah jelas tidak bersalah. Kami harap polisi segera menangkap dua pelaku lain yang masih bebas,” kata Herman.
Menanggapi hal tersebut, Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota Iptu Zainal Arifin memastikan pihaknya bekerja profesional dan transparan. Ia menegaskan, setiap laporan akan diproses sesuai prosedur hukum.
“Kami akan menindaklanjuti laporan yang disampaikan korban. Semua pihak yang terlibat akan diproses berdasarkan bukti dan fakta hukum yang ada,” jelas Zainal.
BACA: Peserta Karnaval di Mojokerto Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya
Sebelumnya, kasus pembacokan di tengah keramaian karnaval ini sempat menggegerkan jagat maya. Video amatir kejadian tersebut beredar luas di media sosial hingga memicu kecaman publik.
Warga berharap penanganan cepat dari aparat agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi saat kegiatan masyarakat berlangsung di kemudian hari.