Selasa, 18 September 2018 03:37 UTC
Mahasiswi Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS Surabaya, Sarah Aghnia Husna memamerkan aplikasi Saraya sebagai tugas akhirnya. FOTO: Nani Mashita.
JATIMNET.COM, Surabaya – Minimnya pengetahuan masyarakat awam tentang cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan menjadi inspirasi Sarah Aghnia Husna. Mahasiswi Departemen Desain Produk Industri (Despro) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini merancang aplikasi panduan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) untuk orang awam di telepon seluler.
“Sebenarnya masyarakat sudah memiliki kesadaran pentingnya pengetahuan pertolongan pertama, namun media (sarana informasi) yang ada masih kurang memadai,” tuturnya saat dijumpai, Senin 17 September 2018.
Sarah mengatakan pertolongan pertama tanpa memiliki pengetahuan yang memadai bisa membahayakan. Oleh karena itu, ia membuat aplikasi yang diberi nama Saraya yang memiliki slogan You Can Help Now ini. Sarah menawarkan konsep desain yang komunikatif dan familiar.
“Aplikasi ini ingin menyampaikan informasi secara cepat dengan jembatan visual dan mengangkat materi sehari-hari,” tutur mahasiswi asal Malang itu.
Sarah juga menekankan bahwa konsep materi yang diusung yaitu do and don’t, sehingga memudahkan pengguna dalam menyerap informasi yang dipaparkan dalam aplikasi.
Aplikasi ini telah melakukan serangkaian riset untuk memenuhi kebutuhan pengguna, yaitu studi eksisting, depth interview, kuisioner, expert review, dan user testing. Aplikasi mobile instruksi medis pertolongan pertama ini akan diterapkan pada perangkat android dengan ukuran lima inchi.
Ilustrasi yang akan digunakan berupa gaya gambar komik menggunakan outline agar penyampaiannya ringan dan dengan konten teks yang singkat namun padat.
Untuk mempercantik penampilan aplikasinya, Sarah memadu padankan pilihan warna. Hal ini berfungsi untuk memberi ilustrasi kepada penggunanya, serta memudahkan orang mengenali.
Warna biru tua dijadikan warna dasar, warna merah untuk menandakan materi yang bersifat larangan, dan warna kuning untuk menandakan konten yang bersifat benar atau anjuran.
“Penggunaan satu warna sebagai warna dasar ilustrasi ditujukan agar pengguna fokus pada bentuk dan panduan yang diberikan sehingga memudahkan transfer informasi,” paparnya.
Selain itu, Sarah juga mengatakan bahwa penggunaan warna merah dan kuning sebagai penanda larangan dan anjuran dirasa dapat menonjol dan menarik perhatian pengguna, sehingga materi tersebut benar-benar mendapatkan sorotan.
Menurut Sarah, konsep komunikatif dan familiar pada aplikasi Saraya ini telah berhasil dengan nilai rata-rata 4.1 dari 5 dengan standar deviasi 0.6.
Sarah mengklaim, aplikasi Saraya sudah komunikatif (80,6 persen) dan familiar (82,6 persen) bagi orang awam, baik secara konten maupun media.
Berkat karya aplikatif yang merupakan Tugas Akhir (TA) ini, telah mengantarkan Sarah untuk menjadi wisudawan ITS pada 16 September 2018.
