Selasa, 31 March 2020 00:40 UTC
JUMPA PERS" Konferensi pers pasien pertama positif Covid-19 Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Senin 30 Maret 2020. Foto : Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Tim Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi kembali mengambil sampel cairan tenggorokan pasien positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Langkah itu diambil karena pasien menunjukkan perkembangan yang positif dan semakin sehat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan pasien sudah tidak lagi membutuhkan ventilator atau alat bantu pernafasan sehingga telah dlepas. Selain itu, pasien telah bisa duduk, berbicara, dan makan sendiri tanpa bantuan tenaga medis.
"Oleh sebab itu hari ini akan kita lakukan pengambilan ulang swab sampel untuk diperiksa lagi. Kita harap hasilnya sesuai (membaiknya) kondisi klinisnya, menunjukkan hasil yang negatif," kata Rio, sapaan Widji Lestariono, Senin 30 Maret 2020.
Dia menjelaskan sebelum menyatakan pasien itu sembuh, dibutuhkan dua kali proses pemeriksaan swab laboratorium dengan hasil negatif. Sehingga seterusnya sebelum dinyatakan negatif, pasien tetap dirawat di ruang isolasi RSUD Blambangan.
BACA JUGA: Banyuwangi Siapkan 300 Bed Perawatan Covid-19, Termasuk Kamar Spesial
Dia juga menjelaskan riwayat perjalanan pasien yang memang bekerja di Bali yang sebelumnya telah masuk zona merah. Orang itu pulang ke Banyuwangi tanggal 4 Maret, enam hari kemudian mengeluh sakit dan berobat rawat inap dua hari ke sebuah rumah sakit di Kecamatan Gambiran.
Kondisinya sempat membaik hingga pulang ke rumahnya, namun kembali mengeluh sakit. Pasien berusia 39 tahun itu kemudian berobat ke Banyuwangi, kemudian dirujuk ke RSUD Blambangan karena menunjukkan gejala atau tanda terinfeksi Covid-19.
"Yang bersangkutan megeluh, lemas, batuk, pilek, dan kemudian oleh rumah sakit itu diperiksa lebih lanjut, kemudian ditemukan indikasi gejala-gejala yang mengarah pada infeksi Covid-19 ini," kata Rio.
Masuk RSUD Blambangan dia langsung menyandang status Pasien dalam Pengawasan (PDP) pada tanggal 22 Maret 2020. Cairan tenggorokan pasien juga diambil dengan cara diusap untuk tes swab laboratorium hingga dinyatakan positif Covid-19.
BACA JUGA: Satu Orang Banyuwangi Positif Covid-19
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan pasien tinggal bersama seorang suami dan seorang kakek yang kini berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Pihaknya tela melakukan tracing atau melacak orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien atau keluarga pasien.
"Kita sedang melakukan tracing dan penanganan pada mereka-mereka yang selama ini berada di lingkungan pasien yang dimaksud. Dokter dan perawat yang merawat pasien positif telah dilakukan rapid tes dan hasilnya semuanya negatif," kata Anas.
