
Reporter
Rochman AriefMinggu, 12 Agustus 2018 - 06:24
Editor
Rochman Arief
Ketua KNCI Qutni Tisyari memberikan keterangan perkembangan organisasi KNCI di Indonesia
JATIMNET.COM, Surabaya – Kesatuan Niaga Cellular Indonesia (KNCI) menargetkan anggota sebanyak 3.000 orang untuk dilibatkan dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jumlah itu dianggap realistis mengingat di setiap provinsi memiliki sekitar 2.000 pedagang pulsa yang memiliki tenan sendiri.
“Tahun ini target keanggotaan kami sekitar 3.000 tenant. Saya rasa kami bisa melampauinya mengingat jumlah pedagang pulsa di beberaa daerah mencapai ribuan. Nantinya akan kita libatkan dalam pengembangan UMKM,” kata Ketua Umum KNCI Qutni Tisyari di Mall WTC Surabaya, Sabtu, 11 Agustus 2018.
Qutni menambahkan pedagang pulsa di daerah-daerah ini terbentur dengan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Dampaknya mereka tidak memiliki daya saing untuk mendorong perekonomian daerah.
Pemerintah daerah saat ini berani mengeluarkan regulasi seenaknya karena outlet tidak memiliki kekuatan. Untuk itu, perlu wadah supaya bisa dilakukan penyampaian aspirasi untuk kepentingan bersama.
“Kami akan mendesak pemerintah supaya outlet harus tetap ada. Outlet itu sudah menjadi bagian masyarakat untuk belanja kebutuhan pulsa,” ungkapnya.
Perjuangan menuntut hak pemilik outlet terus dilakukan oleh KNCI yang bertujuan tenant bisa melakukan registrasi. Dengan begitu, pembelian kartu dari operator tidak akan hangus, karena budaya masyarakat membeli kartu kemudian dibuang masih tinggi.
Sementara itu, Sekertaris Jendral (Sekjen) KNCI Abas menambahkan, bersatunya outlet menjadi sebuah organisasi akan membuat penjual-penjual pulsa semakin solid. Hal tersebut akan menguntungkan outlet, karena mereka bisa mengetahui aturan-aturan baru yang dikeluarkan pemerintah.