Senin, 04 November 2019 13:40 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Blitar – Jumlah tunggakan klaim BPJS Kesehatan di dua rumah sakit di Blitar, RSUD Mardi Waluyo dan RSUD Ngudi Waluyo mencapai Rp 70 miliar. Klaim di dua rumah sakit tersebut belum dibayar selama enam bulan terakhir.
Direktur RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dr. Ramiadji mengatakan, klaim dari BPJS belum dibayar mulai bulan Mei-Oktober 2019 ini. Estimasi nilai rupiah klaim yang belum dibayar itu mencapai Rp 36-38 miliar.
Ramiadji menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak BPJS terkait alasan tunggakan pembayaran itu. Berdasarkan informasi, tunggakan klaim ini disebabkan karena belum adanya dana yang masuk.
Menurutnya, adanya tunggakan ini tidak hanya terjadi di rumah sakit Mardi Waluyo saja, namun juga rumah sakit mitra lainnya. Namun pihaknya menjamin rumah sakit tetap memegang komitmennya dalam memenuhi standar pelayanan kepada pasien.
BACA JUGA: Protes Iuran Naik, #BoikotBPJS Trending Topic di Twitter
"Kami masih memiliki dana cadangan meski klaim BPJS belum cair. Pada prinsipnya jangan sampai pelayanan terhadap pasien BPJS terganggu," jelas Ramiadji saat dikonfirmasi di kantornya, Senin 4 Nopember 2019.
Ramiadji berharap, klaim BPJS bisa segera cair agar biaya operasional di rumah sakit bisa lancar dan pelayanan ke masyarakat lebih maksimal.
Kondisi yang sama juga terjadi di RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar. Direktur RSUD Ngudi Waluyo, Endah Woro Utami saat dikonfirmasi mengakui, data mulai April-Oktober tunggakan klaim BPJS Kesehatan mencapai Rp 34 miliar.
Klaim yang sudah cair, Januari-Maret 2019. Sedangkan klaim BPJS Kesehatan mulai April-Oktober 2019 masih menunggu proses verifikasi dan pencairan.
BACA JUGA: BPJS Direncanakan Naik, Sejumlah Warga Mojokerto Pilih Turun Kelas
"Kami sudah berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan agar pencairan bertahap sehingga tidak mengganggu pelayanan pasien," ujar Woro terpisah.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri Yessi Kumalasari saat dikonfirmasi melalui telepon mengatakan, pembiayaan kesehatan menggunakan sistem bulan berjalan sudah dilayani.
Menurutnya, untuk tagihan dari RSUD Mardi Waluyo yang sudah masuk dan ada berita acaranya untuk Mei dan Juni dengan total tagihan yang harus dibayarkan BPJS Kesehatan sekitar Rp 14,4 miliar. Sedangkan untuk klaim bulan Juli-Oktober 2019 masih berada di internal rumah sakit.
BACA JUGA: Iuran BPJS Naik, Buruh Sampaikan Tuntutan ke Kemenakertrans
"Mungkin rumah sakit masih melengkapi persyaratan administrasi untuk mengajukan klaim ke BPJS Kesehatan," ujar Yessi.
Sementara, tagihan dari RSUD Ngudi Waluyo, yang sudah masuk dan ada berita acaranya April-Juni dengan total tunggakan sekitar Rp 15 miliar lebih. Sisanya klaim bulan Juli-Oktober 2019, masih dalam proses rumah sakit belum masuk ke BPJS.
"Keterlambatan pembayaran tagihan dari sejumlah rumah sakit termasuk di RSUD Ngudi Waluyo disebabkan beberapa hal, di antaranya sejak awal besaran iuran dan bentuk pelayanan peserta BPJS yang kurang selaras," pungkas Yessi.
