Rabu, 18 August 2021 15:00 UTC
GALANG BANTUAN. Salah seorang siswa SMPN 1 Surabaya membawa kebutuhan pokok untuk dimasukkan dalam kotak yang telah disediakan di posko bantuan 'Gotong Royong Sekolah Peduli Suroboyo' di halaman sekolah setempat. Foto: Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Matahari beranjak naik dan bersinar cerah di pagi hari. Sejumlah siswa berseragam SMP mengenakan masker mulai berdatangan. Selain menenteng tas seperti biasa, mereka juga membawa barang lainnya. Barang tersebut adalah bahan makanan atau minuman yang biasa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Sementara dua orang guru menunggu beberapa kotak kardus besar yang sudah ditulis beberapa jenis bahan makanan maupun minuman termasuk gula, minyak goreng, mi instan, dan beras. Siswa memasukkan barang yang mereka bawa sesuai nama yang tertera di kardus.
Mereka antusias memasukkan barang yang dibawa untuk disumbangkan pada mereka yang memerlukan. Penggalangan bantuan bahan makanan dan minuman ini merupakan bagian dari upaya penanggulangan korban Covid-19 di Surabaya.
Tak hanya siswa SMP, penggalangan bantuan juga dilakukan di kalangan siswa SD negeri dan swasta. Tidak hanya berbentuk barang, bantuan juga bisa dirupakan bentuk uang.
Penggalangan dana dan bantuan bertajuk “Gotong Royong Sekolah Peduli Suroboyo” ini dilakukan selama sekitar dua minggu oleh SD dan SMP yang ada di Surabaya sejak awal Agustus 2021. Bantuan selanjutnya diserahkan ke Pemkot Surabaya untuk disalurkan pada keluarga atau masyarakat terdampak Covid-19.
BACA JUGA: Pelajar SD di Surabaya Kumpulkan Bahan Makanan untuk Korban Covid-19
Koordinator penggalangan bantuan pelajar SD dan SMP se-Surabaya Aloysiana Gita menceritakan aksi ini bermula ketika mereka melihat banyak teman sesama pelajar yang oran tuanya mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19. Selain itu, beberapa orang tua pelajar bahkan sampai meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
“Awalnya kami melihat banyak sekali orang tua teman kami yang di-PHK dan tepapar Covid-19. Kami lihat kondisi ekonomi keluarganya menurun," kata Gita, Rabu, 18 Agustus 2021.
Gita yang juga Ketua Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) mengatakan para pelajar terketuk hatinya untuk meringankan beban teman-teman sesama pelajar. “Jadi, kami benar-benar ingin membantu meringankan beban ekonomi teman-teman kami,” tuturnya.
Para pelajar menyerahkan bantuan melalui sekolah masing-masing. “Masing-masing sekolah sudah menyediakan drop box. Misalnya, mereka memberikan beras, tinggal diletakkan di drop box yang bertuliskan beras. Begitu juga kalau mereka memberikan gula, bisa ditaruh di drop box yang bertuliskan gula,” katanya.
Gita menegaskan penggalangan bantuan ini bersifat sukarela dan tidak ada paksaan kepada para pelajar. Meski begitu, antusiasme para pelajar untuk bergotong royong dalam aksi ini sangat tinggi.
“Ini sifatnya sukarela. Jadi, kami tidak memaksa mereka. Jumlahnya pun tidak ditentukan, mereka bebas mau menyumbang berapa pun. Kalau adanya hanya Rp500, Rp1.000, atau Rp2.000 juga tidak apa-apa,” ujarnya.
Gayung bersambut. Untuk memaksimalkan penggalangan dana yang diinisasi para pelajar ini, mereka dibantu Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk menginformasikan kepada seluruh kepala sekolah SD dan SMP melalui forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).
BACA JUGA: Sesama Pelajar Surabaya Beri Bantuan Pelajar Terdampak Covid-19
“Dispendik membantu menginformasikan ke kepala sekolah. Kita juga memantau dari grup WhatsApp. Masing-masing OSIS sekolah melaporkan hasil rekapan bantuan yang terkumpul setiap harinya. Akhirnya, hanya dalam waktu dua minggu dari tanggal 2 Agustus sampai 13 Agustus seluruh bantuan berhasil terkumpul,” kata siswa kelas 9 SMP ini.
Gita mengaku terkejut sekaligus bangga. Ia tidak menyangka dana yang berhasil mereka kumpulkan lebih dari Rp1 miliar. Sebab, bantuan itu bersifat sukarela. Sehingga, mereka tidak menargetkan berapa jumlah bantuan yang harus terkumpul.
“Terkejut, jadi ramai di sosial media juga. Mereka menyisihkan tabungannya, ada juga wali murid yang ikut berpartisipasi menyumbang untuk program ini,” ia memaparkan.
Sementara itu, salah satu siswi kelas 6 SD, Natalia Wahyu Putri, mengaku senang bisa menjadi bagian dalam membantu Kota Surabaya dari dampak Covid-19. Ia menceritakan orang tuanya pernah terpapar Covid pada tahun 2020. Ia pun secara sadar ingin membantu teman-temannya yang sedang mengalami kesulitan.
“Ini karena kemauan sendiri, tidak ada paksaan. Saya punya keinginan untuk membantu sesama teman yang orang tuanya terdampak Covid-19,” kata Natalia.
BACA JUGA: Pelajar SMPN 1 Surabaya Bergotong Royong Bantu Tangani Warga Terdampak Pandemi Covid-19
Jumlah uang dan bahan pangan yang terkumpul antara lain uang tunai lebih dari Rp1 miliar, 134,5 ton beras, 35.628 liter minyak goreng, 42,7 ton gula, dan 11.401 dus mi instan. Bantuan ini diserahkan langsung ke Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat, 13 Agustus 2021.
Eri mengapresiasi kepedulian pelajar tersebut. “Bayangkan anak sekolah saja bisa memberikan bantuan bagi Kota Surabaya. Nilainya sampai Rp1 miliar lebih. Ini yang membuat saya kagum dan terharu," ujar Eri usai acara penyerahan bantuan.
Eri berterimakasih kepada para guru yang sudah menanamkan empati kepada para pelajar SD dan SMP di tengah pandemi Covid-19. “Terimakasih Bapak dan Ibu guru yang sudah menanamkan empati di hati para pelajar di Kota Surabaya,” ujarnya.
