Kamis, 29 October 2020 07:40 UTC
Tri Utoyo, Direktur Umum dan Keuangan PT.Air Bersih Jatim ( Perseroda) saat sharing session di kantor Unit SPAM Umbulan, Pasuruan. Foto: Agus
JATIMNET.COM, Gresik - Masih keruhnya air pada pelanggan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Gresik memastikan dengan melihat langsung operator Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, Pasuruan.
Meski berkurang dari sebelumnya, turbiditas atau tingkat kekeruhan masih pada angka 19 Nephelometric Turbidity Units (NTU) yang terlihat di reservoir Giri I, padahal kekeruhan harus menyentuh 5 NTU sebagai standarnya.
Persoalan diketahui akibat proses flushing yang dilakukan operator dalam dalam hal ini PT Meta Adhya Tirta Umbulan. "Untuk itu kami datang langsung ke Umbulan memastikan permasalahan ini," kata Dirut PDAM Giri Tirta Gresik, Siti Aminatus Zuhriyah, Rabu 28 Oktober 2020.
Saat mendatangi lokasi reservoir atau pengelolaan air di Umbulan, Pasuruan, jajaran PDAM Giri Tirta Gresik ditemui langsung oleh pihak PT Air Bersih Jawa Timur (Perseroda) dan PT Meta Adhya Tirta Umbulan sebagai operatornya.
BACA JUGA: Pelanggan Mengeluh Air PDAM Gresik Keruh, Ini Penyebabnya
Diterangkan Direktur Keuangan PT Air Bersih Jatim (Perseroda), Tri Utoyo, keruhnya air distribusi ke Gresik ini karena adanya sedimentasi, meski tidak separah beberapa hari lalu, dan hingga saat ini diakui sedimentasi itu masih ada.
Namun demikian kerugian pada puluhan ribu pelanggan di Gresik masih menjadi tanggungjawab pelanggan, sebab hingga saat ini belum ada kompensasinya ke pelanggan harus dirundingkan ke tiga pihak yakni PDAM Gresik, PT AB dan PT Meta harus duduk bersama.
“Kompensasi akan dibicarakan. Sekarang ini kami fokus menyelesaikan masalahi kekeruhan air yang didistribusikan ke PDAM Giri Tirta, karena sedimentasi akibat tekanan air ke Gresik masih 300 liter per detik. Gresik sendiri merupakan pengiriman paling ujung," kata Utoyo.
Utoyo melanjutkan, sedimentasi yang menjadi kekeruhan air saat ini di Gresik juga dikarenakan kecilnya kapasitas pipa di Gresik yang hanya menampung tekanan 300 liter per detik, minimal kekeruhan akan cepat teratasi jika berkapasitas 600 liter per detik nya.
BACA JUGA: Sopir Dirut Meninggal, Karyawan PDAM Surabaya Jalani Rapid Test
Senada diterangkan Manager Teknik PT AB Jatim, Parno, sebelum kecepatan air yang dikirim masih rendah akan berpotensi menjadi penyebab munculnya sedimentasi di dalam pipa, selama uji coba ini tekanan air dari Umbulan sangat sporadis.
“Setelah kapasitas dinaikkan menjadi 1.000 liter perdetik membuat sedimentasi tergerus dan membuat airnya menjadi keruh. Kami terus melakukan upaya bersama PT Meta Adhya Tirta Umbulan untuk memperbaiki sekaligus pembelajaran ke depan," timpalnya.
Benar, jatimnet.com yang berkesempatan ikut mendatangi sumber mata air Umbulan di Winongan, Kabupaten Pasuruan, air nya pun jernih dan ditampung sebuah reservoir berkapasitas 42 ribu meter kubik dengan pompa berkapasitas tekan 1000 liter per detik.
BACA JUGA: Pelayanan Tak Maksimal, DPRD Kritik Kinerja PDAM Gresik
“Air dari sumber umbulan ini terbaik, sudah diakui secara internasional. Jika syarat untuk air minum itu 5 NTU, air di sini tanpa diolah kadarnya sudah 0,1 NTU,” papar Manager Operasional PT Meta Adhya Tirta Umbulan, Yusman.
Pasokan air, lanjut nya dikirim ke lima kabupaten/kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik, untuk sampai ke wilayah Gresik, setidaknya menggunakan pipa sepanjang 97,3 kilometer.
Sebagai catatan, kerjasama PDAM Giri Tirta dengan PT AB Jatim akan berlangsung selama 25 tahun dengan kapasitas penyediaan air 1.000 liter per detik, dimulai tahun pertama 2021 pengiriman debit air sebesar 300 liter perdetik, tahun kedua 600 liter perdetik dan tahun ketiga dan seterusnya 1.000 liter perdetik.