Minggu, 01 October 2023 01:00 UTC
Gubernur Jatim Khofifah saat di Haflah dan Wisuda Khotmil Qur’an PPTQ Al Falah Ploso Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/9/2023) malam.
JATIMNET.COM, Kediri - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyerukan kepada para santri pondok pesantren di Jatim agar mewaspadai kampanye Lesbian, Gay, Biseks, dan Transgender (LGBT) yang saat ini diduga marak terjadi di kalangan muda-mudi di Jatim.
Gubernur mengungkapkan maraknya kampanye LGBT di masyarakat diketahui dari aksesoris gelang bertuliskan istilah-istilah LGBT. "Saat ini kampanye LGBT marak dilakukan dengan sangat halus,"kata Khofifah di Haflah dan Wisuda Khotmil Qur’an PPTQ Al Falah Ploso Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/9/2023) malam.
Ia mengaku bukti maraknya kampanye LGBT di masyarakat ini sudah terlihat dengan banyaknya aksesoris yang digunakan di kalangan anak muda-mudi dengan istilah LGBT yang beredar luas di masyarakat.
"Saya memiliki beberapa contoh aksesoris berupa gelang yang jamak dikenakan oleh muda-mudi terdapat tulisan “transgender”, “biseks”, dan istilah-istilah LGBT lainnya," ungkap Khofifah.
Bahkan, di program acara televisi pun, terutama di film kartun anak, ternyata juga dijumpai kampanye LGBT."Siapa yang menyangka tayangan untuk anak-anak tersebut disusupi oleh nilai-nilai yang ingin menormalisasi LGBT di Indonesia. Maka kepada orang tua tolong dijaga semua putera puteri kita dengan baik,"tandasnya.
Kepada para wisudawati, Gubernur Khofifah berpesan untuk terus menjaga karakter dan moral bangsa. Caranya dengan mengamalkan ilmunya ketika sudah selesai dari pondok pesantren.
Ini penting, agar generasi muda tetap terjaga karakter dan moralitasnya dari gempuran nilai-nilai yang bertentangan dengan Islam dan kemanusiaan.
“Ini menjadi PR kita bersama. Bila di dalam pondok pesantren para santri terjaga karakter dan moralitasnya melalui bimbingan langsung ustadz/ustadzah dan kyai serta ibu nyai, di luar sana gempuran nilai-nilai yang merusak karakter masyarakat dalam beragam bentuk mengancam generasi muda,” katanya.
Gubernur Khofifah pun mendorong para santri, hafidz, dan hafidzah untuk bisa terus menguatkan keilmuan di bidang science dan teknologi. "Untuk itu, ilmu yang diperoleh selama di pondok pesantren mohon dapat diamalkan ketika nanti selesai dari pesantren," tutur Khofifah.
Reporter : Quna