Selasa, 15 January 2019 10:14 UTC
Khofifah Indar Parawansa dalam deklarasi Jaringan Kiai Santri Nasional di Sumenep, Selasa 15 Januari 2019. Foto IST.
JATIMNET.COM, Surabaya – Ketua Dewan Pengarah Jaringan Kiai Santri Nasional Khofifah Indar Parawansa mengatakan optimistis pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin memenangi perebutan suara di Madura pada pemilihan presiden 2019.
Pernyataan itu ia sampaikan untuk menanggapi hasil survei Surabaya Survey Center yang menyebut elektabilitas Jokowi-Ma’ruf kalah dibanding pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga, sebesar 7,3 persen.
“Survei itu kan saat belum ada deklarasi di sini,” kata Khofifah, sekaligus gubernur terpilih Jawa Timur, dalam deklarasi JKSN di Sumenep, Selasa 15 Januari 2019.
BACA JUGA: Pekerja Pilih Jokowi, Pengangguran Cenderung ke Prabowo
Menurut dia, deklarasi di Sumenep akan jadi pemicu deklarasi serupa di daerah-daerah lain. Sehingga, tak muskil pada masa pemilihan nanti, ia menarget selisih perolehan suara Jokowi-Mar’ruf unggul 20 persen di atas Prabowo-Sandiaga.
“Karena elektabilitas Pak Jokowi di atas saya dan Mas Emil,” katanya.
Emil Dardak adalah pasangan Khofifah dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim pada pertengahan 2017 lalu. Perolehan suara mereka unggul dibanding pesaingnya, Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
BACA JUGA: Undecided Voters 12 Persen, Peluang Jokowi-Prabowo Sama di Jatim
Untuk mencapai target perolehan suara Jokowi-Ma’ruf, kata dia, JKSN akan menyasar pemilih di luar simpatisan partai, warga Nahdliyin di luar struktur, serta jaringan kiai dan santri. Jumlah mereka cukup besar dan berpotensi mendongkrak perolehan suara.
Ketua JKSN Kabupaten Sumenep Mashuri Derajat menjanjikan perolehan suara pasangan Jokowi-Ma’ruf mencapai 90 persen. Modal utama untuk meraup suara ini melalui jaringan pesantren dan santri. “Kami semua yang di sini punya kelompok pengajian, kami akan masuk ke sana,” katanya.