Kamis, 18 March 2021 12:20 UTC
JEMBATAN PUTUS. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi jembatan yang putus akibat banjir di Magetan, Kamis, 18 Maret 2021. Foto: Humas Pemprov Jatim
JATIMNET.COM, Magetan – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau jembatan yang putus di Kabupaten Magetan akibat diterjang banjir, Kamis 18 Maret 2021.
Kunjungan itu berlangsung di sekitar infrastruktur yang menghubungkan Desa Bogem-Kentangan, Kecamatan Sukomoro, dan jembatan Ngunut, Kecamatan Kawedanan yang menghubungkan Kabupaten Magetan dengan Ponorogo.
Khofifah menyatakan kerusakan yang terjadi perlu segera ditangani. Sebab, putusnya jembatan menghambat mobilitas warga, seperti distribusi sayuran dan sembako. Adapun prioritas penanganan yang segera dilakukan adalah menormalisasi sungai.
Selain itu, pembenahan lingkungan di sekitar sungai juga perlu ditangani. Salah satu targetnya adalah perbaikan bronjong (tumpukan batu dan kawat penahan) dan plengsengan di area kritis.
BACA JUGA: Cegah Banjir Khofifah Ajak Masyarakat Jogo Kali
Dengan demikian, akses transportasi yang terhambat dapat kembali normal meski masih sementara.
"Mendirikan tanggul, plengsengan, menata hulu - hillir, memonitor gerakan sampah, revegetasi, dan sebagainya, " kata Khofifah.
Perbaikan secara permanen diperkirakan membutuhkan waktu empat bulan. Sembari menunggu proses itu berlangsung, maka dilakukan penanganan pertama, seperti pemasangan karung berisi tanah di tepi sungai.
"Tadi kami sudah kroscek ketersediaan bronjong milik Pemkab Magetan ditambah lagi bronjong bantuan dari Pemprov juga. Ketersediaannya cukup, sehingga bisa dimulai sesegera mungkin," ujar Khofifah.
BACA JUGA: Intensitas Hujan Masih Tinggi, Magetan Waspadai Tanah Longsor
Untuk teknis penanganannya termasuk pembangunan permanen jembatan segera dibicarakan antara pihak terkait, seperti pemkab, pemprov, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan BBWS Brantas. Dalam hal ini, pakar teknik juga akan dilibattkan.
"Kalau pemasangan bronjong bisa satu sampai dua hari ini dimulai. Kalau untuk jembatan permanen, tadi berdiskusi dengan Pak Bupati, estimasinya kurang lebih empat bulan bisa selesai," ujarnya.
Sementara tu, banjir di Magetan terjadi pada Selasa malam, 16 Maret 2021. Setidaknya tujuh desa yang tersebar di tiga kecamatan dilanda banjir, yakni di Kecamatan Kawedanan, Ngariboyo, dan Parang.
Dari tujuh desa tersebut, empat desa di Kecamatan Kawedanan, dua desa di Kecamatan Ngariboyo, dan satu desa di Kecamatan Parang.
