Logo

Keunikan Lomba Ayam Sap-sap Jadi Tontonan Pengunjung Objek Wisata Pasir Putih Situbondo

Reporter:,Editor:

Minggu, 31 July 2022 09:40 UTC

Keunikan Lomba Ayam Sap-sap Jadi Tontonan Pengunjung Objek Wisata Pasir Putih Situbondo

Seorang peserta lomba sedang mempersiapkan ayamnya untuk dibawa ke tengah laut di objek wisata pasir putih, Kabupaten Situbondo, Minggu, 31 Juli 2022 (Hozaini)

JATIMNET.COM, Situbondo - Kalau di Madura ada karapan sapi, di Kabupayen Situbondo ada tradisi lomba ayam Sap-sap yang masih tetap dipertahankan warga kawasan pantai pasir putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo. Keunikan lomba ayam sap-sap di lokasi objek wisata menjadi tontonan menarik bagi wisatawan.

Sambil bermain di pantai, para wisatawan menyaksikan lomba ayam sap-sap yang dilepas bergantian dari tengah laut. Konon, ayam sap sap  ini merupakan salah satu tradisi masyarakat setempat yang sudah dikenal hingga mancanegara.

Lomba ayam sap-sap merupakan istilah yang diambil dari bahasa Madura yang merupakan bahasa keseharian warga setempat.  Ayam sap-sap berarti ayam terbang dan mirip lomba balapan burung merpati. Bedanya, ayam sap-sap dilepas dari tengah laut berjarak sekitar 150 meter dari bibir pantai.

“Ayam sap-sap ini harusnya jadi paket wisata di pasir putih mengingat sudah dikenal hingga mancanegara. Dulu, banyak turis yang datang untuk menyaksikan perlombaan ini,” kata Hatib Siswanto, ketua Ikatan Perahu Layar Pasir Putih (IKA PERTI), Minggu, 31 Juli 2022.

Baca Juga: Asyiknya Mancing Bareng di Objek Wisata Pasir Putih Situbondo

Menurut Hatib, perlombaan ayam sap-sap menjadi tontonan menarik bagi wisatawan. Kalau dijadikan agenda rutin akan banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikannya.  Lomba ayam sap-sap hampir sama seperti perlombaan lainnya yaitu dimulai dari babak penyisihan hingga perempat final dan final. 

Untuk menentukan pemenangnya, ayam yang terbang dari tengah laut dan hinggap paling jauh akan jadi pemenangnya, asalkan tidak sampai keluar batas garis yang sudah ditentukan. Ada wasit yang akan mengukur dimana ayam pertama kali hinggap. Kalau ayamnya tidak terbang ke darat dan nyebur ke laut langsung didiskualifikasi.

“Hari ini ada 23 ekor ayam yang dilombakan dan wisatawan sangat menikmati perlombaan ini. Biasanya, setiap event lomba ada 100 hingga 150 ayam yang diperlombakan. Untuk lomba kali ini panitia mengambil lima finalis, yaitu juara 1, 2 dan 3 serta harapan 1 dan 2. Masing dapat hadiah uang,” ujarnya.

Baca Juga: Melihat Lebih Dekat Warga Gang “Mawar Melati” Situbondo

Sementara itu, Camat Bungatan, Jufri Setia Utomo  mengatakan, perlombaan ayam sap-sap memang sempat vakum selama pandemi.  Kali ini mulai kembali digelar dan mendapat sambutan antusias para wisatawan. Mereka sangat senang menyaksikan keunikan ayam sap-sap ini.

“Ayam sap-sap ini merupakan konsep wisata tradisional. Biasanya, ayam yang diikutsertakan lomba merupakan ayam betina yang sedang mengerami telur. Hanya ayam betina bisa terbang jauh di tengah laut,” katanya.

Menurut Jufri, perlombaan ayam sap-sap merupakan tradisi unik dan bisa menjadi daya tarik pengunjung ke pantai pasir putih. Butuh konsep dan persiapan yang matang untuk menjadikannya ayam sap-sap ini menjadi paket wisata. “Bisa jadi kedepannya jadi paket wisata. Kalau di Madura ada karapan sapi, di Situbondo ada ayam sap-sap,” ujarnya.