Rabu, 05 May 2021 10:20 UTC
KARANTINA. Puluhan pekerja migran yang pulang ke Kabupaten Probolinggo menjalani masa karantina. Foto: Satgas Covid-19 Kab. Proolinggo
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Meskipun kepulangan pekerja migran ditangani langsung oleh Satgas Covid-19, perjalanan mereka tetap rentan terkena praktik calo. Hal itu disampaikan Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banyuwangi, Agung Subastian, saat dihubungi, Rabu 5 Mei 2021.
Dia mengatakan Satgas Covid-19 dari tingkat pusat, provinsi hingga daerah menjamin proses karantina hingga transportasi pekerja migran ke daerahnya. Namun pekerja migran asal Banyuwangi yang mendarat di Jakarta rawan termakan calo angkutan penumpang.
Dipaparkannya pekerja migran penempatan Taiwan dan Hongkong mendarat di Jakarta. Setelah kewajiban karantina selesai, Agung khawatir mereka pulang ke Banyuwangi dalam bayang-bayang praktik calo.
"Karena momen seperti ini biasanya dimanfaatkan oleh jasa travel untuk mengenakan biaya berlebih, alasannya ada pandemik sehingga mengenakan biaya berlebih," kata dia.
Baca Juga: 33 Pekerja Migran asal Jatim Positif Covid-19, Belum Ditemukan Varian Virus Luar Negeri
Di sisi lain diakuinya bila pekerja migran asal Banyuwangi mendarat di Surabaya potensi termakan calo lebih kecil. Lantaran karantina dilakukan di Surabaya dan Banyuwangi yang semua prosesnya ditanggung Satgas Covid-19.
Agung mengatakan banyak pekerja migran pulang ke tanah air karena habisnya kontrak kerja. Kontrak melalui perusahaan penempatan maupun kontrak langsung, jauh-jauh hari telah ditetapkan berakhir jelang lebaran tahun ini.
"Untuk yang Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, itu rata rata kalau mendekati hari raya, berdasarkan data SBMI itu rata rata memang sudah berakhir masa kerjanya," kata Agung.
Baca Juga: Baru Datang, 80 Pekerja Migran Banyuwangi Jalani Karantina
Sejumlah negara juga diketahui membuka pemutihan agar pekerja migran bisa pulang secara legal. Sebagian majikan malah memutuskan kontrak secara sepihak yang membuat pekerja migran bisa pulang.
"Kalau total yang pulang, saat ini sudah ratusan. Kami beharap pemerintah memonitor para pekerja migran, memastikan pulang ke daerah asalnya. Juga menghindari calo calo dari proses pulangnya ini," kata Agung.
Sebelumnya diberitakan pekerja migran asal Banyuwangi yang pulang melalui Surabaya dikarantina di Gedung Diklat, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Sampai Selasa pagi, 4 Mei 2021, terdapat 80 orang pekerja migran yang menjalani karantina di sana.
