Kamis, 08 October 2020 13:40 UTC
Ilustrasi Swab Test. Foto: dokumen Jatimnet.com
JATIMNET.COM, Ngawi - Pasca Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi, dr Yudhono terkonfirmasi positif Covid-19. Staf yang bekerja di Dinkes juga keluarga dekat harus menjalani tes Polymerase Chain Reaction dengan metode swab.
Hal itu dilakukan, karena diduga penularannya melalui dari penanganan pasien yang terkonfirmasi Covid-19. Hasil sementara dari tes yang telah dijalani 20 orang, empat di antaranya dinyatakan confirmed Covid-19.
"Tes swab masih terus dilakukan dan hasilnya akan diketahui dua hari lagi," kata Kasubag Umum Dinkes Ngawi, Wadhis Swiriyanti, Kamis 8 Oktober 2020.
Pegawai Dinkes beserta keluarga dekat yang direncanakan menjalani tes swab sekitar 180 orang. Ini berdasarkan hasil tracing atau penelusuran yang dilakukan tim Satgas COVID-19. Upaya ini untuk mengetahui penyebaran virus dan upaya penanganannya.
BACA JUGA: Dampak Covid-19, Jalan Tol Ngawi - Kertosono Lengang
Langkah selanjutnya dengan membatasi aktivitas di kantor salah satu organisasi perangkat daerah tersebut. "Seluruh pegawai akan bekerja dari rumah atau WFH (work from home). Untuk pejabat struktural tetap masuk seperti biasa," ujar Wadhis.
Masa WFH bagi pegawai atau staf belum dipastikan batasan waktu penerapannya. Yang jelas, jika kondisi sudah dinyatakan aman dari potensi penyebaran COVID-19. "Paling tidak setelah hasil swab keluar. Tapi, tetap menunggu petunjuk pimpinan dan sesuai dengan protokol kesehatan" kata Wadhis.
Meski demikian, ia memastikan pelayanan di Dinkes Ngawi tetap berjalan. Entah itu secara tatap muka maupun daring.
Sementara, kasus confirmed Covid-19 di Kabupaten Ngawi diketahui sebanyak 171 orang. Jumlah itu terhitung hingga Rabu 7 Oktober 2020.
Dari kasus itu sebanyak 122 pasien telah dinyatakan sembuh, tujuh meninggal dunia, dan sisanya masih menjalani perawatan dan isolasi. Salah satu yang masih menjalani perawatan dan isolasi di RSUD dr Soeroto Ngawi adalah Kepala Dinkes Ngawi dr Yudhono.
