Logo

Dampak Covid-19, Jalan Tol Ngawi - Kertosono Lengang

Reporter:,Editor:

Rabu, 13 May 2020 01:40 UTC

Dampak Covid-19, Jalan Tol Ngawi - Kertosono Lengang

LENGANG. Arus lalu lintas di Gerbang Tol Caruban, Kabupaten tampak lengang seiring dengan diterapkannya larangan mudik dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah. Foto.Nd.Nugroho

JATIMNET.COM,Madiun –  Arus lalu lintas di jalan Tol Trans Jawa ruas Ngawi - Kertosono kian lengang di tengah pandemi Covid-19. Untuk kendaraan yang keluar maupun masuk Gerbang Tol Madiun, misalnya, tercatat mengalami penurunan hingga 50 persen pada periode Maret dan April lalu.

“Bila sebelumnya ada 80 ribuan kendaraan tinggal 40 ribuan (yang melintas),” kata General Manager Operasional dan Pemeliharaan PT Jasa Marga Ngawi - Kertosono - Kediri (JNK), Doni Ikhwan selaku operator jalan tol ruas Ngawi - Kertsono, Selasa 12 Mei 2020.

Kondisi ini diprediksi juga bakal terjadi pada Mei ini seiring dengan larangan mudik Lebaran yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah kota. Namun, Doni belum dapat merinci tingkat penurunan pengguna tol lantaran pendataan berlangsung pada setiap akhir bulan.

BACA JUGA: Dua dari Enam Jalan Tol di Jatim Paling Realistis Berlanjut di 2020

Disinggung tentang nilai kerugian akibat pandemi Covid-19, Doni juga belum dapat menyampaikannya. Ia beralasan penghitungan yang juga dilaporkan ke pemerintah pusat dilaksanakan setiap semester atau Juni mendatang. “Kami belum berbicara kerugian. Tapi, pasti jumlah lalu lintas berbanding lurus dengan hasil,” ujar dia.

Kendati demikian, pihak PT JNK tetap melaksanakan sejumlah upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Setiap kendaraan yang hendak masuk rest area bakal dicek dan diberi batasan waktu. Bahkan, apabila kondisi lalu lintas lengang dimungkinkan akan ada pengurangan operasional gerbang tol. ”Menyesuaikan kondisi di lapangan,” ujar Doni.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Madiun AKP Jimmy Heriyanto Manurung mengatakan bahwa pihaknya bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Pemkab Madiun mendirikan dua posko di Gerbang Tol Madiun dan Gerbang Tol Caruban. 

Adapun tujuannya untuk menyekat kendaraan pemudik yang hendak masuk wilayah Kabupaten Madiun. “Semua arah yang terindikasi dilintasi kendaraan pemudik kami sekat,” ujar Jimmy dihubungi terpisah.