Kamis, 19 December 2019 00:59 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Migrain atau sakit kepala pada satu sisi kepala merupakan penyakit saraf yang dapat menimbulkan gejala seperti mual-mual, muntah, sensitif terhadap adanya cahaya dan suara.
Menurut hasil penelitian Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO), dari total populasi manusia berusia 18-65 tahun yang melaporkan pernah menderita sakit kepala, sekitar 30 persen di antaranya adalah penderita migrain.
Pada penderita migrain, serangan sakit kepala sebelah umumnya muncul pertama kali pada masa pubertas. Serangan migrain akan terasa lebih berat bila muncul di usia 35 hingga 45 tahun.
BACA JUGA: Cara Atasi Sakit Kepala Setelah Lama Menatap Laptop
Indikasi
Dilansir jatimnet.com dari berbagai sumber, terdapat empat tahap gejala seseorang terkena migrain. Pertama, penderita migrain akan mengalami diare, keinginan makan secara tidak beraturan, sulit fokus, gampang mengantuk dan frekuensi buang air kecil yang meningkat.
Kedua, penglihatan menjadi kabur. Hal ini karena penderita migrain akan menerima sinyal peringatan neurologis.
Ketiga, penderita akan mengalami sensitivitas berlebihan pada suara, cahaya, bahkan penciuman. Rasa sakit tersebut akan berlangsung selama kurang lebih tiga hari. Yang terakhir, rasa nyeri yang teramat sangat dan diikuti oleh rasa lelah.
Faktor Penyebab
Berbagai faktor dapat menyebabkan migrain. Di antaranya terkait genetik, jika seseorang dalam keluarga mengalami sakit kepala migrain, kita akan lebih mungkin mendapatkannya dibandingkan seseorang tanpa riwayat keluarga.
Umur, lebih mungkin terjadi pertama kali di usia remaja. Jenis kelamin, wanita sekitar tiga kali lebih mungkin mendapatkannya daripada pria. Faktor lainnya adalah sinyal saraf dan bahan kimia otak, dan faktor perubahan hormon.
BACA JUGA: Jangan Sepelekan, Leher Kaku Tak Melulu Karena Salah Bantal
Upaya Pencegahan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan migrain. Bisa melalui strategi manajemen stres seperti latihan relaksasi jika mengalami tekanan dan mengkonsumsi suplemen seperti vitamin B2 dan magnesium dan yang terakhir dengan menjaga pola makan.
Yang tidak kalah penting sebenarnya adalah mengelola serangan migrain dan mengubah gaya hidup untuk menghindari pemicunya. Apabila memang sudah terserang migrain, cara terbaik untuk meringankan penyakit tersebut adalah dengan berbaring di ruangan gelap yang jauh dari suara dan cahaya. Atau dapat juga dengan meletakkan kompres dingin pada dahi.
