Logo

Kenaikan Harga Cabai Diduga Minim Stok akibat Cuaca Ekstrem

Reporter:,Editor:

Kamis, 10 March 2022 05:40 UTC

Kenaikan Harga Cabai Diduga Minim Stok akibat Cuaca Ekstrem

HARGA NAIK. Pedagang bahan bumbu di Pasar Banyuwangi, Tia, menyatakan harga cabai naik seminggu terakhir, Selasa, 8 Maret 2022. Foto: Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Belum datang masa panen raya dan terjadinya cuaca ekstrem menyebabkan berkurangnya kuantitas panen cabai di Kabupaten Banyuwangi. Hal itu kemudian menyebabkan kenaikan harga cabai di pasar.

Misalnya di Pasar Banyuwangi dalam seminggu terakhir, harga cabai rawit naik signifikan jadi Rp70 ribu per kilogram. Sementara cabai merah besar yang biasanya Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp50 ribu per kilogram.

Harga bawang merah juga naik dari yang sebelumnya Rp25 ribu menjadi Rp36 ribu per kilogram. Beberapa komoditas lain juga seminggu terakhir mengalami kenaikan.

"Pasokan biasa (tidak langka). Pelanggan yang biasa beli seperempat kilogram jadi satu ons, harganya Rp7.000 per ons," kata Tia, salah satu penjual di Pasar Banyuwangi, Selasa, 8 Maret 2022.

BACA JUGA: Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 120 Ribu

Pelanggan yang paling merasakan dampak kenaikan harga cabai di Banyuwangi, menurutnya adalah penjual nasi tempong dan bakso. Mereka juga mengurangi pembelian cabai rawit.

Ia pun mengurangi jumlah belanja kulakan cabai harian kepada pemasok. Bila biasanya ambil 15 kilogram, kini kulakan maksimal 10 kilogram.

"Kalau orang bilang karena mau bulan Ramadan. Tapi khan bulan puasa masih lama. Mungkin musim hujan ini banyak rusaknya," kata Tia.

BACA JUGA: Ning Ita Sidak Bahan Pangan, Satgas Pangan Temukan Minyak Goreng Mahal dan Langka

Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda mengatakan pasokan besar akan datang pada bulan Juli karena panen raya cabai di Banyuwangi akan berlangsung sekitar Juni hingga Agustus dan sekarang pohonnya masih berusia 2 bulan.

Musim panen raya akan menghasilkan 12 ribu ton cabai, mengandalkan lahan tadah hujan di Kecamatan Wongsorejo. Sementara pasokan cabai saat ini, kata Ilham, mengandalkan panen di luar musim dengan pertanian yang mengandalkan irigasi.

"Sementara cuacanya ekstrem, masih ada hujan, sehingga panennya diperkirakan baru bulan Juni atau Juli. Jadi dari sisi produksi memang sedang tidak ada suplai," kata Ilham.