Logo
Sebuah lighthouse atau champion akan menjadi role model sekaligus juga mitra dialog pemerintah dalam implementasi industri 4.0

Kementerian Perindustrian Incar Pabrik Pintar Rujukan 4.0

Reporter:

Minggu, 18 November 2018 03:45 UTC

Kementerian Perindustrian Incar Pabrik Pintar Rujukan 4.0

Ilustrasi

JATIMNET.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian sedang melakukan pemilihan terhadap perusahaan-perusahaan yang juara di sektornya terutama dalam kesiapan menerapkan teknologi industri 4.0, yang merupakan salah satu tahap implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

"Upaya strategis tersebut untuk menjadi percontohan sehingga dapat mengajak manufaktur lain melihat manfaat positif dari penerapan  industri 4.0,"kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui  keterangannya diterima di Jakarta, Minggu, 17 November 2018.

Airlangga menyampaikan hal itu ketika melakukan kunjungan kerja di PT Schneider Electric Manufacturing Batam (PT SEMB). Menperin menjelaskan, industri 4.0 dinilai memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor  manufaktur agar mlebih efisien dan menghasilkan produk berkualitas.

"Oleh karena itu, pemerintah selaku pembuat kebijakan akan terus memfasilitasi kebutuhan riil sektor industri prioritas dalam mengadopsi teknologi industri 4.0 secara optimal," tegasnya. Berdasarkan Making Indonesia 4.0, ada lima sektor manufaktur yang akan dijadikan pionir, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektonika.

"Kelompok manufaktur ini mampu memberikan kontribusi sebesar 65 persen  terhadap total ekspor, kemudian menyumbang 60 persen untuk PDB, dan 60 persen tenaga kerja industri ada di lima sektor tersebut," ungkapnya.

Di sektor industri elektronika, PT SEMB ditunjuk oleh Kemenperin  sebagai lighthouse implementasi industri 4.0 di Indonesia karena  memiliki banyak pengalaman dan kompetensi dalam mendirikan fasilitas smart factory serta journey transformasi digital.    

"Sebuah lighthouse atau champion akan menjadi role model sekaligus juga mitra dialog pemerintah dalam implementasi industri 4.0 di Indonesia," imbuhnya.

Untuk itu, Kemenperin bersama PT SEMB menandatangani Nota Kesepahaman tentang pengembangan dan penerapan teknologi industri 4.0 dalam rangka implementasi Making Indonesia 4.0.

Tujuannya untuk mengembangkan, meningkatkan keterampilan dan  optimalisasi penggunaan teknologi industri 4.0 oleh pelaku industri di Indonesia. Penandatanganan Nota Kesepahaman itu dilakukan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara serta Vice President PT SEMB Gabriel De Tissot, dengan disaksikan langsung Menperin dan Senior Vice President Global Supply Chain Schneider Electric untuk Asia Timur dan Jepang, Jim Tobojka. (ant)