Kamis, 24 October 2019 12:59 UTC
Ilustrasi akses internet oleh Chepy Canggih
JATIMNET.COM,Surabaya – Sebanyak 980 ribu situs yang disebut negatif telah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
"Kita semua wajib untuk bisa memberikan penerangan, penjelasan dengan baik, agar masyarakat bisa memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya," kata Direktur Jenderal Informasi dan Pelayanan Publik Kemenkominfo, Widodo Muktiyo saat membuka Sinergi Aksi dan Komunikasi Publik (SAIK) 2019 di Pangkalpinang, Kamis 24 Oktober 2019.
Ia mengatakan saat ini ada 260 juta lebih penduduk Indonesia yang memanfaatkan internet. Tantangannya adalah bagaimana menghadapinya, agar masyarakat bisa memanfaatkan teknologi ini dengan baik.
BACA JUGA: Dampak Pemblokiran Internet di Papua Berdampak Luas
"Masih banyak konten dan situs negatif yang perlu diperbaiki untuk masyarakat Indonesia," ujarnya, dikutip dari Antara.
Ia mengingatkan kepada anak-anak generasi milenial dan diri sendiri, bahwa jejak digital tidak bisa dihapus. Jangan sampai anak-anak tidak bisa mendapatkan pekerjaan, karena jejak digitalnya bermasalah.
BACA JUGA: Pemerintah Janji Buka Blokir Internet di Papua
"Inilah salah satu tantangan menghadapi kemajuan teknologi informasi ini. Oleh sebab itulah, Kemenkominfo beserta jajaran Diskominfo provinsi, kabupaten/kota memiliki tanggung jawab bersama-sama menghadapi tantangan dan ancaman teknologi ini," katanya.
Wakil Gubernur Kepulauan Babel, Abdul Fatah mengapresiasi Kemenkominfo telah memblokir jutaan situs dan konten negatif.
Menurutnya, konten itu akan memecah belah persatuan bangsa dan merusak mental serta jiwa generasi penerus bangsa ini.
BACA JUGA: Pemerintah Blokir Satu Juta Situs Berkonten Negatif
“Saat ini pemanfaatan teknologi informasi ini banyak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang bertentangan dengan etika, rasa keadilan dan nilai-nilai luhur Pancasila yang dapat mengancam disintegrasi bangsa," katanya.
Menurut dia, sudah seharusnya teknologi informasi dan komunikasi menjadi kunci bagi kemajuan ekonomi dan meningkatkan daya saing bangsa, jika digunakan dengan benar.
Sumber: Suara.com