Logo

Kemenkes RI Targetkan Eliminasi Penyakit TBC Tahun 2030

Reporter:,Editor:

Jumat, 27 September 2019 14:37 UTC

Kemenkes RI Targetkan Eliminasi Penyakit TBC Tahun 2030

MENGELIMINASI: Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI bersama pengurus ARSABAPI siap mengeliminasi penyakit TBC di tahun 2030. Foto: Lathifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menargetkan mengeliminasi penyakit Tuberkulosis (TBC) di tahun 2030. Pasalnya, saat ini Indonesia menduduki posisi ketiga dengan angka kejadian penyakit TBC paling banyak di dunia.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI, Anung Sugihantono mengatakan upaya tersebut akan dilakukan dengan melakukan imunisasi Bacille Galmete-Guerin (BCG).

"Kami akan lakukan tindakan pencegahan, yaitu imunasi BCG yang terus kami galakkan," kata Anung dalam Kongres Nasional dan Seminar Asosiasi RS dan Balai Kesehatan Paru Indonesia (ARSABAPI) bertempat di Ballroom Empire Place Surabaya yang mengambil tema "Bersama Menuntaskan Eliminasi TBC dan Turunkan Angka Penyakit Respirasi" , Jumat  27 september 2019.

Anung mengungkapkan, saat ini upaya yang tengah dilakukan ialah penyediakan sumber daya berupa fasilitas kesehatan dan obat-obat penyakit TB yang ditanggung oleh pemerintah.

BACA JUGA: 320 Penderita TBC di Pamekasan Sembuh Dua Tahun Terakhir

Lebih lanjut, Anung menegaskan bahwa TBC yang yang sudah terdeksi atau sudah ditemukan di lapangan harus segera mendapatkan penanganan dari fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.

"Artinya tidak boleh sudah terdeteksi TBC, terus mengobatannya ditunda-tunda, tapi segera diberi obat dan melakukan pengobatan sampai TBCnya dinyatakan sembuh," kata Anung.

Menurutnya, dengan koordinasi yang ada sekarang dengan RS Paru Surabaya maupun ARSABAPI dapat menjadikan penangganan TBC di lapangan menjadi lebih terintegrasi.

"Yang menemukan TBC di lapangan ARSABAPI, yang mengawasi pasien TBC minum obat dari pihak rumah sakitnya agar dicapai eliminasi di tahun 2030," pungkasnya.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI, Anung Sugihantono memberikan paparan. Foto: Lathifiyah.

Ia berharap, nantinya bila TBC dapat dieliminasi di tahun 2030, tentunya biaya yang dianggarkan untuk obat penyakit TBC bisa dianggarkan pada penyakit lainnya.

Ada sekitar 842.000 kasus TBC baru per tahun, kata Anung, kasus tersebut diperkirakan baru mencapai 46 persen dari total kasus diperkirakan.

“Jadi prevalensi penyakit TBC di Indonesia sekitar 142 per 100 ribu penduduk,” katanya.Selain penyakit TBC, pemerintah bersama masyarakat mengupayakan penyakit paru di Indonesia, seperti, PPOK dan lainnya akan dikurangi atau dieliminasi pada tahun 2030.