Sabtu, 26 March 2022 07:00 UTC
LAUNCHING SURABAYA: Kemendikbudristek) Prof Tjitjik Sri Tjahjandarie bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan para rektor di Surabaya melaunching Program Surabaya Mengajar (PSM), Sabtu 26 Maret 2022. Foto: Diskominfo Kota Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Tjitjik Sri Tjahjandarie bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan para rektor di Surabaya melaunching Program Surabaya Mengajar (PSM), Sabtu 26 Maret 2022.
Acara yang digelar di Convention Hall Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya itu juga dihadiri oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Surabaya Mengajar.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan total ada 1.072 mahasiswa dari 23 perguruan tinggi yang bergabung dalam PSM ini. Selama 6 bulan, para pengajar muda tersebut melakukan pendampingan dari sisi akademis dan non akademis siswa serta menjalin sinergi dengan sekolah untuk peningkatan mutu sekolah.
“Prioritas PSM terdiri atas tiga hal. Pertama, Program Sekolah Ramah. Kedua, Program Sekolah Sehat. Dan ketiga, Program Sekolah Smart. Program Sekolah Ramah meliputi identifikasi, merancang, implementasi serta evaluasi masalah belajar, psikososial, dan perlindungan anak,” kata Yusuf, Sabtu 26 Maret 2022.
Baca Juga: Kemendikbudristek dan INKA Kerjasama Pengembangan Kendaraan Listrik
Menurutnya, Program Sekolah Sehat meliputi identifikasi, merancang, implementasi serta evaluasi penguatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), protokol kesehatan, promosi kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta lingkungan hijau.
Sedangkan Program Sekolah Smart meliputi identifikasi, merancang, implementasi serta evaluasi peningkatan mutu sekolah, Kurikulum Merdeka, administrasi sekolah, akreditasi sekolah, dan profil pelajar Pancasila.
“Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, jumlah lembaga pendidikan yang dikelola Dinas Pendidikan Kota Surabaya cukup besar. Saat ini terdapat 3.854 lembaga PAUD, SD, dan SMP. Perinciannya, PAUD sebanyak 2.637 lembaga, SD 822 lembaga, dan SMP 395 lembaga. Insya Allah dengan adanya program ini, kebutuhan guru di Surabaya hampir terpenuhi semuanya. Mereka akan memulai program ini Senin depan,” ia memaparkan.
Baca Juga: PT INKA dan PT PELNI Bekerjasama Membuat Kontainer Berpendingin Mini
Sementara Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Tjitjik Sri Tjahjandarie mengatakan bahwa Kemendikbudristek memiliki program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang mana salah satu platform yang diinduksikan adalah kampus mengajar.
Nah, konsep Surabaya Mengajar ini adalah konsep pendidikan MBKM yang sangat bagus dan ini merupakan sinergisme antara Kemendikbudristek, Pemkot Surabaya, dan juga perguruan tinggi. “Dengan sinergisme ini saya berharap adik-adik mahasiswa bisa semakin luas dan bisa mengenal laboratorium kehidupan yang sesungguhnya,” kata Prof Tjitjik.
Bahkan, ia juga berharap sinergisme ini bisa dikembangkan dan ditularkan kepada pemerintah daerah lainnya di Indonesia. “Mungkin kalau nanti berkenan, kami ingin membangun kolaborasi dan pendampingan dengan pemerintah daerah lainnya di Indonesia. Karena Kota Surabaya ini sebagai inisiator yang pertama dan sebagai contoh bagi pemerintah daerah lainnya di Indonesia,” ia mengungkapkan.