Logo

Keluar dari dr. Soetomo, Risma Ngantor di Rumah Dinas

Reporter:,Editor:

Rabu, 03 July 2019 08:37 UTC

Keluar dari dr. Soetomo, Risma <em>Ngantor</em> di Rumah Dinas

PULANG. Tri Rismaharini saat keluar dari RSUD dr. Soetomo, Rabu 3 Juli 2019. Foto: Khoritul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan sejumlah pekerjaan ringan, di rumah dinasnya, sepulang dari RSUD dr.Soetomo, Rabu 3 Juli 2019. Seperti menandatangani sejumlah surat, hingga melakukan pertemuan dengan sejumlah kepala dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Jadi ada undangan atau surat administrasi, seperti melaporkan kepada kementerian atau instansi yang lebih tinggi dari wali kota, itu kan harus wali kota yang tanda tangan. Artinya tanda tangan surat yang tidak bisa diwakilkan," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser saat ditemui Balai Kota Surabaya, Rabu 3 Juli 2019.

Selain itu, beberapa kepala OPD datang memberikan laporan pekerjaan selama satu minggu sebelumnya.

Fikser juga mengungkapkan, Risma sudah memantau dan melihat perkembangan anak-anak di Surabaya dan kondisi sosial kota.

BACA JUGA: Risma Ucapkan Terima Kasih Doa Warga Surabaya

Menurutnya, Risma akan segera meminta laporan dari Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A).

"Ini beliau ngecek, seperti ibu tadi minta dibukakan kegiatan OPD. Dan ibu tadi tanya, bagaimana caranya mengakses lebih cepat laporan itu. Karena kan numpuk dari kepala OPD. Jadi ibu akan konsentrasi pada DP5A," kata dia.

Menurutnya, dengan konsentrasi memahami perkembangan sosial dari DP5A, akan mempermudah dan mempercepat Risma untuk mengetahui perkembangannya. Karena dinas tersebut membahas aktivitas sosial Surabaya, khususnya anak-anak.

Setelah memantau dan mendapat laporan, kata Fikser, Risma bergegas untuk istirahat di kediaman. Hal ini agar kondisi kesehatannya tetap stabil.

BACA JUGA: Risma Dipastikan Pulang Besok

Ia juga mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengurangi jadwal inspeksi mendadak untuk Risma.

Sebagai gantinya, pihaknya akan menyediakan alat komunikasi dan alat lain yang menunjang.

"Ini sudah pegang ipad. Kalau di rumah sakit kan gak boleh. Jadi kerja kegiatan lapangan akan dikurangi, dan diganti dengan memantau menggunakan Ipad, HT, dan alat komunikasi lainnya," kata Fikser.