JATIMNET.COM, Gresik – Kepala Kejaksaan Negeri Gresik, Pandoe Pramoekartika menyatakan akan memanggil ulang sekretaris daerah pemkab, Andhy Hendro Wijaya.

Pemanggilan ulang ini dilakukan setelah mantan Kepala Badan Pengelolahan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Gresik itu mangkir dari panggilan penyidik Kejari Gresik pada Senin 14 Oktober 2019.

“Kemarin kami sudah layangkan surat panggilan, tapi tidak hadir. Hari ini kami telah mengirim undangan untuk memenuhi panggilan penyidik pada hari Rabu dalam minggu ini,” tegas Pandoe, Selasa 15 Oktober 2019.

BACA JUGA: Kejari Periksa Enam Petinggi BPPKAD Gresik

Dikatakan Pandoe, pemanggilan sekda sangat diperlukan sebagai upaya kejaksaan mengembangkan perkara potongan jasa insentif di BPPKAD Gresik. Hal ini sesuai perintah hakim di Pengadilan Tipikor Surabaya yang sudah memvonis Plt Kepala BPPKAD, M Mukhtar empat tahun.

Sejalan dengan itu, tim penyidik Kejari Gresik juga sudah memeriksa Mukhtar di rutan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Langkah ini diambil beberapa jam setelah Kejari Gresik memeriksa enam kepala bidang BPPKAD pada Senin 14 Oktober 2019.

Pemeriksaan ulang terhadap Mukhtar (yang mengajukan banding), merupakan upaya penyidik Kejari Gresik mencari data baru terkait potongan jasa insentif di BPPKAD tahun 2018.

BACA JUGA: Sekda Tak Penuhi Panggilan Penyidik Kejari Gresik

Sementara itu, Wakil Bupati Gresik, Moh Qosim yang dikonfirmasi terpisah terkait ketidakhadiran Andhy Hendro Wijaya disebabkan adanya dinas yang tidak bisa ditinggalkan.

“Saya sudah dengar, kemarin ada panggilan di Kejari Gresik untuk Pak Sekda. Beliau (Sekda) saat ini masih di Jakarta, ada tugas. Kalau tidak salah sampai Kamis besok,” terang Qosim.

Namun Qosim mengaku tidak mengetahui tugas yang dijalankan Andhy Hendro Wijaya  selama di Jakarta. “Setahu saya beliau menghadiri undangan di Jakarta,” pungkasnya sembari masuk ke mobil dinasnya.