Minggu, 21 April 2024 23:00 UTC
Tim gabungan berhasil mengevakuasi pendaki yang kedinginan di Gunung Penanggungan, Mojokerto, Senin dini hari, 22 April 2024. Foto: Relawan
JATIMNET.COM, Mojokerto – Dua pendaki asal Kota Surabaya harus dievakuasi tim Basarnas dan relawan setelah merasa kedinginan saat berada di puncak Gunung Penanggungan, Senin dini hari, 22 April 2024.
Keduanya adalah Hasbullah, 18 tahun, asal Kemayoran Baru, Pasar Turi, Kota Surabaya dan Saiful Nasir, 18 tahun, asal Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya.
Awalnya keduanya mendaki melalui pos pendakian Kunjorowesi, Minggu siang, 21 April 2024 sekitar pukul 11.00 WIB.
Namun pada malam harinya, salah satu pendaki melapor ke call center 112 Pasuruan sekitar pukul 18.30 WIB bahwa ada pendaki tersesat di Gunung Penanggungan di sisi utara.
BACA: 20 Hektar Gunung Penanggungan Terbakar, Pendaki Diimbau Hati-hati Buat Api Unggun
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Saiful Anam saat dikonfirmasi mengatakan setelah menerima laporan adanya pendaki yang tersesat, pihaknya langsung berkoordinasi dengan beberapa pihak, di antaranya BPBD Kabupaten Pasuruan dan Mojokerto, Basarnas Surabaya, dan Pos Pendakian Gunung Penanggungan Tamiajeng dan Kunjorowesi.
"Tim penjemput dari Basarnas Surabaya bersama relawan bertemu di Pos II dan membantu evakuasi," kata Anam, Senin sore, 22 April 2024.
Anam menambahkan saat itu, gunung dengan ketinggian 1.653 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu tertutup kabut tebal dan pendaki mengenakan celana pendek.
BACA: Lereng Gunung Pawitra Terbakar
"Kondisinya masih baik, hanya agak kedinginan dan ada ketakutan karena kondisi puncak sedang kabut tebal, pandangan amat terbatas," katanya.
Hingga akhirnya, sekitar pukul 00.30 WIB, kedua pendaki itu berhasil dievakuasi tim gabungan Basarnas, BPBD, dan sejumlah relawan dibantu warga sekitar.
"Akhirnya, survivor turun ke Pos I pendakian Kunjorowesi," kata Anam.
Selanjutnya, dua pendaki itu telah bertemu keluarga yang sudah menunggu di pos perizinan pendakian Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
"Dan survivor diserahkan ke pihak keluarga dan langsung dibawa pulang," katanya.