Senin, 16 May 2022 13:00 UTC
Tim DVI Polda Jawa Timur saat melakukan identifikasi korban kecelakaan di Tol Sumo, di Rumah Sakit Kota Mojokerto. Foto: Bruriy
JATIMNET.COM, Surabaya - Sejumlah tenaga medis dari Kota Surabaya dikirim untuk melakukan koordinasi lebih lanjut untuk penanganan perawatan kepada korban laka lantas di ruas Tol Sumo (Surabaya-Mojokerto) KM 712+400 jalur A, pada Senin, 16 Mei 2022 pagi.
Para tenaga medis yang dikirim diharapkan bisa membantu memberikan keputusan tindak lanjut mengenai keadaan para korban kecelakaan. Sebab, rencananya pasien yang merupakan warga Surabaya akan dipindahkan untuk dilakukan perawatan intensif di RSUD dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Kota Surabaya.
"Jika memungkinkan, kami ingin melakukan perawatan di Kota Surabaya. Pertama, untuk membantu keluarga korban agar lebih tenang dan kedua, untuk memulihkan psikis korban serta keluarga terkait kejadian ini," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin 16 Mei 2022.
Baca Juga: Kecelakaan di Tol Sumo, Sebelum Tabrak Plang Sopir Sempat Salip Truk di KM 712
Selain kedua alasan tersebut, rencana pemindahan pasien tersebut untuk mempermudah langkah melakukan pengontrolan langsung keadaan korban. Direktur RSUD dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) diharap bisa memberikan keputusan terbaik bersama para direktur rumah sakit yang menangani para korban kecelakaan.
"Insya Allah juga akan didampingi oleh Jasa Raharja dan Plt BPBD Kota Surabaya untuk hasil koordinasinya nanti," ia menuturkan.
Namun, semua itu harus melihat rekam medis para korban terlebih dahulu, apakah bisa dipindahkan perawatan ke Kota Surabaya atau harus melakukan perawatan di sejumlah rumah sakit Mojokerto dan Gresik secara lebih lanjut.
Sebab, banyak keluarga korban yang berharap bisa membawa pulang ke Kota Surabaya untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
Baca Juga: Polisi Pastikan Total 14 Korban MD di Laka Tol Sumo KM 712
"Jadi kami tidak ingin ada korban yang harus membutuhkan perawatan intensif malah harus dipindahkan. Maka, kami melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak rumah sakit dan Jasa Raharja, bagaimana tindak lanjut pengobatannya," ia menerangkan.
Untuk hasil koordinasi lebih lanjut, keputusan sepenuhnya diserahkan kepada para tenaga medis. Yakni, apakah memungkinkan untuk memindahkan para korban kecelakaan ke Kota Surabaya atau tetap menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Mojokerto dan Gresik.
"Nanti para dokter saja yang menyampaikan hasil keputusan tersebut, agar kami bisa mengambil tindakan atau langkah lanjut mengenai perawatan yang terbaik untuk para korban," ia menekankan.
