Rabu, 26 May 2021 12:40 UTC
KECELAKAAN KERJA. Tim Inafis Polres Mojokerto melakukan olah TKP di pabrik kertas PT Pakerin, Rabu, 26 Mei 2021. Foto: Polres Mojokerto
JATIMNET.COM, Mojokerto – Tiga pekerja PT Pabrik Kertas Indonesia (Pakerin) di Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, mengalami kecelakaan kerja. Satu orang meninggal dunia dan dua orang lainnya kritis, Rabu, 26 Mei 2021.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB di ruang produksi yang berada di lantai satu.
Diduga para korban kehabisan oksigen saat memasuki tandon produksi kertas. Hingga akhirnya menyebabkan adanya korban jiwa. "Di ruangan tanpa oksigen, jadi dia kehabisan napas, satu akhirnya meninggal, yang dua kritis dibawa ke Rumah Sakit Soekandar," kata sumber terpercaya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kabupaten Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo membenarkan kecelakaan kerja di pabrik produksi kertas tersebut yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua orang kritis.
BACA JUGA: Supervisor Pabrik Bioethanol PT Enero Tersangka Laka Kerja
Korban meninggal adalah Slamet Agus, 43 tahun, warga Desa Selotapak, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Dia menjadi korban setelah tercebur ke dalam tandon bersama dua rekannya asal Sidoarjo yang kini dalam keadaan kritis, yakni Suriyono, 56 tahun, warga Desa Tlasih, Kecamatan Tulangan, dan Sujiono, 45 tahun, warga Desa Wirobiting, Kecamatan Prambon.
Menurut hasil pemeriksaan maupun keterangan saksi, kronologi kecelakaan kerja ini bermula saat para korban mengecek tandon bubur kertas di bagian Cahst 39 PT Pakerin sekitar pukul 10.00 WIB.
Pengecekan dilakukan untuk memastikan tandon sudah bersih setelah direndam cairan khusus. Namun nahas, saat berusaha mengecek, korban Slamet terjatuh. Melihat rekan kerja terjatuh, dua pekerja lainnya yang berniat menolong korban ikut terjatuh.
"Korban Slamet terjatuh terlebih dulu di dalam tandon saat melakukan pengecekan. Nah, korban Sujiono dan Suriyono bermaksud membantu. Tapi akhirnya ikut terjatuh juga ke dalam tandon," kata Andaru.
BACA JUGA: DLH Jatim Koreksi Hasil Penelitian Ecoton
Jenazah Slamet akhirnya menjalani autopsi sedangkan dua pekerja lainnya dirawat intensif di RSUD Prof. dr. Soekandar, Mojosari. Ketiganya sempat tak sadarkan diri akibat menghirup udara yang terkontaminasi bahan kimia.
Saat ini, lokasi kecelakaan kerja telah diamankan dengan dipasangi garis polisi. Satreskrim Polres Mojokerto masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematian korban dan dua pekerja yang yang kini dalam perawatan.
"Kami masih melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk mengetahui pasti penyebabnya," kata Andaru.
