Logo

Kebakaran PT Jawalily Furniture, Polisi Perika 5 Saksi dan Datangkan Labfor

Reporter:,Editor:

Kamis, 01 October 2020 11:40 UTC

Kebakaran PT Jawalily Furniture, Polisi Perika 5 Saksi dan Datangkan Labfor

PEMERIKSAAN. Kapolsek Wonomerto, IPTU Agus Wahyono Saat Memberi Keterangan Kepada Wartawan. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Pasca terjadinya kebakaran di pabrik kayu PT Jawalily Furniture, Desa Sepohgembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Rabu 30 September 2020. Polisi terus melakukan penyelidikan dan penyidikan kebakaran tersebut dengan melakukan pemeriksaan terhadap lima orang karyawan.

Di samping itu, polisi juga menunggu perkembangan lebih lanjut. Terutama dari tim Labfor Mabes Polri Cabang Polda Jatim, guna melakukan penyelidikan dengan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian kebakaran.

"Rencananya besok, Tim Labfor akan datang. Untuk para karyawan yang diperiksa, mereka yang mengetahui peristiwa terjadi di gudang itu,"kata Kapolsek Wonomerto, IPTU Agus Wahyonokepada wartawan, Kamis 1 Oktober 2020.

Kapolsek menyebutkan, korban yang meninggal di kejaidan kebakaran tersebut dua orang karyawan. Seluruhnya berjenis kelamin perempuan, dan telah dimakamkan usai dilakukan pemeriksaan oleh Tim Dokter dari Polda Jatim.

BACA JUGA: Identitas Korban Diketahui, Kebakaran Pabrik Kayu di Probolinggo Diduga Akibat Ledakan Blower

Senada disampaikan Humas PT Jawa Lily Furniture, Alfin Hidayati, dua korban yang meninggal saat kebakaran pabrik kayu berjenis kelamin perempuan. Dimana korban pertama telah berkeluarga dan memiliki anak, sedangkan korban kedua berstatus masih single.

Menyikapi itu, terang Alfin, perusahaan telah melakukan pendataan dan mendatangi keluarga korban. Selain korban sudah tercover BPJS, pihak keluarga korban juga akan diberikan bantuan berupa santunan dari perusahaan.

"Juga bagi korban yang memiliki anak, nanti akan diberikan beasiswa juga. Kalo nominal bantuan, yang jelas kami berikan lebih besar dari biasanya perusahaan di Kabupaten Probolinggo berikan," katanya.

Disinggung terkait penyebab korban sampai tewas di dalam gudang, Alfin mengaku tidak mengetahui secara pasti. Hanya saja ia menyebut, jika ukuran gudang sendiri cukup luas atau selebar lapangan. "Untuk pintu pun cukup lebar, misal tiga tronton masuk masih bisa. Yang jelas gudang sendiri, kami buat seaman mungkin,"pungkasnya.