Logo

Kebakaran Pegunungan Ijen Berstatus Tanggap Darurat

Reporter:,Editor:

Kamis, 24 October 2019 01:01 UTC

Kebakaran Pegunungan Ijen Berstatus Tanggap Darurat

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat meninjau kebakaran hutan di Pegunungan Ijen, Selasa 22 Oktober 2019. Foto: Ahmad Suudi.

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pegunungan Ijen naik statusnya menjadi tanggap darurat, yang suratnya ditangani Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Penetapan status tersebut ditetapkan pada hari keempat terjadinya karhutla yang berawal dari Gunung Ranti kemudian merembet ke kawasan Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-ungup.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram Suryadi mengatakan penetapan status itu untuk mendapatkan bantuan pemadaman water bombing.

“Misalnya water bombing itu harus ada lisensi penerbangan. Bukan lisensi penerbangan biasa, lisensi (yang dikeluarkan berdasarkan) dari surat tanggap darurat bupati itu,” kata Eka melalui sambungan telepon, Rabu 23 Oktober 2019.

BACA JUGA: Penanganan Karhutla Ganti Fokus ke Ijen dan Merapi Ungup-ungup

BPBD saat ini tengah mengurus lisensi pengoperasian helikopter untuk melakukan water bombing di Bandara Abdulrahman Saleh, Malang. Dikatakannya, penentuan status tanggap darurat menunjukkan kepedulian Bupati Banyuwangi pada penanganan karhutla di Pegunungan Ijen.

Surat keputusan bupati yang menetapkan status bencana menjadi tanggap darurat ditandatangani Anas, Selasa 22 Oktober 2019. Pada hari yang sama, kepada awak media, dia menyatakan Ijen tidak perlu status darurat.

“Pertimbangannya tidak mengancam nyawa manusia,” kata Anas saat meninjau pos pendakian Ijen yang telah terbakar, Selasa 22 Oktober 2019.

Namun hari itu ditandatanganinya juga surat yang menyatakan status kebencanaan menjadi tanggap darurat. Surat yang telah beredar di media sosial itu menyebutkan masa berlaku status tujuh hari sejak ditetapkan. Adapun penanganannya dilaksanakan di bawah Komandan Kodim 0825 Banyuwangi.

BACA JUGA: Kebakaran di Gunung Ranti Meluas, Pendaki Berhasil Dievakuasi

Anas juga menjelaskan bahwa kondisi yang sama tengah dihadapi banyak daerah lain. Dia berharap pemadaman karhutla menggunakan water bombing segera datang setelah mengirimkan surat permohonan.

Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ijen, Sigit H, memerkirakan sekitar 400 hektare lahan Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-ungup yang terbakar hingga Selasa, 22 Oktober 2019. Di Gunung Merapi Ungup-ungup sisi selatan, nampak api masih merambat turun membakar pohon dan semak.

“Di puncak api mulai padam. Tapi pergerakan api mulai semalam dari timur ke utara. Kemudian di Merapi Ungup-ungup mengarah ke (perkebunan) Pasewaran dan (Kecamatan) Wongsorejo,” kata Sigit.

Diberitakan sebelumnya Gunung Ranti terbakar dari sulutan api yang berasal dari lahan pertanian di wilayah Kabupaten Bondowoso, Sabtu 19 Oktober 2019. Hari berikutnya api menyebar ke Gunung Ijen dan Merapi Ungup-ungup. Akibatnya pendakian dan aktivitas penambangan belerang ditutup BBKSDA Jatim.