Senin, 21 October 2019 15:16 UTC
BELUM PADAM. Gunung Ijen dan Merapi Ungup-ungup turut terbakar setelah api menghanguskan sebagian besar lahan Gunung Ranti. Foto : Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di pegunungan utara Banyuwangi kini difokuskan ke Puncak Ijen dan Merapi Ungup-ungup. Sebelumnya kebakaran hanya terjadi di Gunung Ranti yang kemudian menyebar ke dua gunung di sebelahnya tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram Suryadi mengatakan api di Gunung Ranti tinggal sedikit dan menuju padam dengan sendirinya.
"Di Gunung Ranti titik api masih ada, tapi kalau diperkirakan itu dalam fase menuju padam," kata Eka saat dihubungi, Senin 21 Oktober 2019.
BACA JUGA: Penyebab Badai dan Kebakaran Hutan Gunung Ranti-Ijen
Dia menjelaskan api yang sudah membakar satu tempat akan padam tapi menyebar ke tempat lain yang belum terbakar. Rumput, semak, kayu dan ranting di hutan menjadi bahan bakar yang memperluas sebaran api.
Dari pantauan Jatimnet di area Pos Paltuding Ijen, Gunung Ranti tampak telah terbebas dari asap karhutla. Sementara puncak Ijen tak nampak karena tertutup asap kebakaran yang terjadi di sana.
Eka menjelaskan sampai sore hari ini, api diperkirakan telah sampai di Pos Bunder yang berjarak dua kilometer dari Pos Paltuding. Begitu juga yang menuju Puncak Merapi Ungup-ungup yang berada di sebelah timur Puncak Ijen.
"Di Merapi Ungup-ungup kebakaran semakin membesar. Diperkirakan api akan semakin luas," kata dia lagi.
BACA JUGA: Kebakaran Hutan Gunung Ranti Meluas ke TWA Ijen, Pendakian Ditutup
Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen yang kerap ramai oleh pendaki dan penambang belerang kini sepi. Siang hari tim gabungan dan relawan berupaya memadamkan api semampunya dan kembali untuk beristirahat sore harinya.
Api mulai muncul di lahan pertanian lereng Gunung Ranti yang merambat ke hutan pada Sabtu 19 Oktober. Api berhasil melewati jalan beraspal dan meluas ke Gunung Ijen dan Merapi Ungup-ungup.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur Nandang Prihadi mengatakan pihaknya secara resmi menutup Kawah Ijen untuk aktivitas pendakian dan penambangan sejak Minggu 20 Oktober 2019. Namun, sudah sejak Sabtu 19 Oktober tidak ada aktivitas pendakian maupun penambangan ke Kawah Ijen.
"Sejak tanggal 19 malam, sudah tak ada pendaki dan penambang yang naik," kata Nandang melalui pesan yang diterima Jatimnet.
