Rabu, 23 October 2019 06:46 UTC
TERLUAS. BPBD menyatakan kebakaran hutan sepanjang tahun 2019 ini merupakan yang terluas dalam beberapa tahun terakhir. Foto: IST.
JATIMNET.COM, Surabaya – Enam pegunungan yang terbakar di Jawa Timur telah memakan lahan seluas 3.400 hektare. Luas lahan tersebut merupakan yang terparah sepanjang kebakaran di Jatim dalam beberapa tahun terakhir.
“Saya kira ini kebakaran terparah,” kata Kepala Pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Subhan Wahyudiono dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Selasa 22 Oktober 2019.
Namun Subhan tidak memiliki data pembanding dengan kebakaran hutan pada tahun-tahun sebelumnya. Dia menegaskan luas lahan karhutla yang mencapai 3.400 hektare dianggap sudah mengkhawatirkan.
BACA JUGA: Enam Jalur Pendakian Ditutup Akibat Karhutla
Dia menduga meluasnya kebakaran hutan di Jatim tahun ini salah satunya disebabkan fenomena angin kencang. Menurutnya, kecepatan angin rata-rata mencapai 45 kilometer per jam dan bergerak horizonal. Hal ini yang membuat api cepat meluas ke areal lainnya.
BPBD Jawa Timur sejauh ini kesulitan memadamkan kebakaran di sejumlah gugusan gunung. Faktor minimnya sumber air untuk melakukan pemadaman, masalah lahan yang sulit dijangkau menjadi perhatiannya.
“Angin membawa api ke mana-mana. Terutama di Gunung Ijen dan Arjuno, anginnya kencang,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kebakaran Pegunungan Ijen Terbesar dalam Lima Tahun Terakhir
Upaya pemadaman kebakaran di Gunung Arjuno-Welirang menggunakan water bombing melalui helikopter sempat terkendala angin. Subhan menyebut, dua hari helikopter MI-8 BNPB milik BNPB tidak bisa mengudara melakukan pemadaman. “Baru Selasa kemarin beroperasi lagi,” kata Suban.
BPBD Jawa Timur, diungkapkan Subhan, telah berkordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang fenomena angin yang bersifat merusak seperti puting beliung.
