Selasa, 12 March 2019 03:17 UTC
Ethiopian Airlines. Foto: Wikipedia
JATIMNET.COM, Surabaya - Otoritas Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) sebut Boeing 737 MAX8 laik terbang. Pernyataan itu muncul setelah Indonesia, Cina, Ethiopia dan sejumlah maskapai mengandangkan Boeing 737 MAX8.
Dilansir dari BBCWorld Selasa 12 Maret 2019, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengeluarkan "keberlanjutan pemberitahuan laik terbang" dan mengatakan pesawat aman untuk mengudara pada Senin 11 Maret 2019.
Sekretaris Transportasi AS Elaine Chao mengatakan FAA akan "mengambil tindakan segera dan dibutuhkan" jika ditemukan cacat pada pesawat.
Kepala FAA Dan Elwell mengatakan pemberitahuan itu "memberikan informasi pada komunitas internasional dimana kami berada dan (memberikan) satu jawaban ke seluruh komunitas".
BACA JUGA: Lion Air Grounded 10 Pesawat Boeing 737 MAX 8
Namun suara berbeda juga datang dari dalam bagian FAA sendiri.
Paul Hudson, Presiden FlyersRights.org dan anggota dari Komite Penasehat Pembuat Peraturan Penerbangan FAA, meminta agar pesawat dikandangkan.
"Sikap FAA yang melihat dan menunggu beresiko membahayakan nyawa serta reputasi keselamatan dari industri penerbangan di AS," katanya dalam sebuah pernyataan Senin 11 Maret 2019.
Saham Boeing turun hingga 12,9 persen pada Senin setelah pesawat ET302 Ethiopian Airlines jatuh.
BACA JUGA: Larangan Cina Setelah ET302 Ethiopian Airlines Jatuh
Pesawat ET302 Ethiopian Airlines jatuh Minggu di dekat kota Bishoftu, 60 km tenggara ibukota. Penyebab kecelakaan belum jelas namun pilot sempat meminta untuk kembali ke Addis Ababa.
Sejumlah saksi mata yang bekerja di perkebunan sekitar jalur penerbangan pesawat mengaku mendengar suara berderak yang keras dari pesawat.
"Ada api di ekor pesawat ketika dia melayang. Pesawat terlihat hendak mengangkat hidungnya," kata Gadisa Benti, saksi mata. "Ketika pesawat itu melintasi rumah kami, hidungnyua menukik dan ekor pesawat naik. Pesawat itu langsung menukik ke tanah menggunakan hidungnya, kemudian meledak,".
Boeing sendiri telah memproduksi 737 Max8 sejak januari 2017. Varian terbaru dari 737 itu mengirim 350 pesawat dari 5.011 pesanan hingga akhir Januari 2019.
BACA JUGA: Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh di Kota Bishoftu
Pesawat yang jatuh adalah satu di antara 30 Boeing 737 MAX8 yang dimiliki Ethiopian Airlines dan telah menjalani pemeriksaan ketat ketika diterima.
Kecelakaan itu terjadi setelah Lion Air dengan pesawat seri yang sama jatuh Oktober 2018.