Selasa, 13 April 2021 07:00 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Polres Mojokerto lebih banyak diam terkait kasus pengeroyokan menimpa anggota TNI Angkatan Udara diketahui berinisial VDS, dengan pangkat Prada (Prajurit Dua) dinas di kesatuan TA, Binjaiskemil Dispers Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Minggu 11 April 2021.
Bahkan, Kapolres AKBP Dony Alexander saat dikonfirmasi mengenai insiden tersebut, terkesan pelit keterangan kepada wartawan. Ia lebih menyarankan wartawan ke PM (Polisi Militer). Sebab, semua perkaranya sudah ditangani PM.
"Nanti semuanya biar dari PM aja, kemarin sudah diserahkan kesana. Sebenarnya ini persoalannya salah komunikasi saja. Monggo koordinasi saja dengan PM. Terkait apa saja yang disampaikan mereka sudah ambil dari sini. Data sudah diambil dari Mapolres," kata perwira dua melati di pundak tersebut, Selasa 13 April 2021.
Baca Juga: Melerai, Anggota TNI Dikeroyok 15 Pemuda di Warung Kopi Mojokerto
Seperti di berita sebelumnya, Prada VDS dikeroyok oleh 15 anak muda. Di mana Minggu 11 April 2021, saat itu VDS itu sedang berada di Pos Kampling melihat seperti ada keributan diduga dilakukan sekelompok anak muda di sebuah warung kopi, di kawasan Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
VDS pun menghampiri keributan tersebut mencoba melerai, namun ia justru menjadi korban pengeroyokan dan dipukul diduga mengenai di bagian kepala. VDS pun akhirnya mengalami luka dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan medis.
Di sisi lain, pasca kejadian tersebut pada Senin 12 April 2021, siang hari di Mapolres Mojokerto terdapat 11 anak muda banyak berada di depan gedung Reskrim. Diduga mereka semua menjalani pemeriksaan terkait pengeroyokan Prada VDS.
Namun, lagi-lagi Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo saat dikonfirmasi juga tidak berani memberikan keterangan. "Silakan ke Kapolres Mbak," jawabnya singkat.