Logo

Kasus Aktif Covid-19 Ditemukan pada Anak, Orang Tua Diimbau Disiplin Prokes

Reporter:,Editor:

Kamis, 24 June 2021 04:20 UTC

Kasus Aktif Covid-19 Ditemukan pada Anak, Orang Tua Diimbau Disiplin Prokes

Ilustrasi penanganan pasien yang terpapar COVID-19.

JATIMNET.COM, Surabaya - Saat ini kasus aktif Covid-19 juga ditemukan pada anak-anak. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat, saat ini ditemukan 36 kasus aktif Covid-19 pada anak-anak.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan data tersebut tercatat hingga tanggal 22 Juni 2021. "Untuk kasus aktif Covid-19 pada anak, antara usia 0-18 tahun tertanggal 22 Juni 2021 ada 36 kasus," kata Febri, Kamis 24 Juni 2021.

Jumlah kasus aktif pada anak tersebut, terdiri dari usia 0 hingga 18 tahun. Dengan rincian, usia 0-2 tahun ada 2 kasus, usia 3-6 tahun ada 12 kasus, usia 7-12 tahun ada 8 kasus, usia 13-15 tahun ada 1 kasus, dan usia 16-18 tahun ada 13 kasus.

Data aktif tersebut tercatat hingga tanggal 22 Juni 2021. Rata-rata kasus aktif yang ditemukan pada anak-anak ini tanpa gejala. Rata-rata kasus aktif pada anak usia 0 hingga 12, terpapar disebabkan dari orang tuanya. Mungkin para orang tua itu ketika dari luar rumah atau pulang kerja, tidak langsung membersihkan diri sebelum menyapa anaknya.

Baca Juga: Positif Covid-19, Ibu Hamil Kabur saat Dijemput Satgas

"Rata-rata kalau anak-anak, khususnya usia 0-12 mohon maaf dari orang tua, mungkin dari keluar atau pulang kerja tidak langsung membersihkan diri tapi menyapa anaknya. Ini berdasarkan hasil tracing dari rekan-rekan Dinkes di lapangan," ia mengungkapkan.

Sedangkan untuk anak usia 13-18 tahun, terpapar karena kurang sadarnya pengetahuan akan protokol kesehatan. Oleh karenanya, hal ini tentu perlu diantisipasi bersama oleh para orang tua. Sebab, meski usia masih muda, juga sangat rentan terpapar Covid-19.

"Anak-anak muda ini perlu nantinya diantisipasi kesadaran protokol kesehatan. Meskipun masih muda, sangat rentan sekali penularan," ia menjelaskan.

Baca Juga: Dinkes Surabaya Dorong Percepatan Program Vaksinasi Gotong Royong

Menurut Febri, data kasus aktif Covid-19 pada anak ini juga bersifat dinamis. Peningkatan ini juga dapat dipengaruhi dari pola hidup masyarakat. Nah, ketika terjadi lonjakan Covid-19, maka otomatis berpengaruh pula pada anak-anak.

"Kembali lagi kita lihat yang terjadi pada anak ini bisa dipengaruhi dari orang tuanya. Ketika kasus sekarang terjadi lonjakan, otomatis berpengaruh juga terhadap anak-anak," ia menerangkan.

Sementara itu, Dinkes Surabaya juga mencatat, terkait positivity rate yang ada di Kota Pahlawan berdasarkan data kumulatif hingga tanggal 21 Juni 2021, berada di-angka 19 persen. Positivity rate sendiri sifatnya berjalan secara dinamis.

Baca Juga: Penanganan Covid, Screening Suramadu di Surabaya Bantu Posko Penyekatan Pemkab Bangkalan

Febri mencontohkan, ketika memasuki Minggu ke-65, antara tanggal 7-13 Juni 2021, positivity rate di Surabaya sekitar 10,73 persen. Kemudian terjadi peningkatan ketika masuk Minggu ke-66, antara tanggal 14-20 Juni 2021 berada di-angka sekitar 21 persen.

Namun, ketika memasuki Minggu ke-67, menurun menjadi 19 persen. Meski demikian, sebelum tanggal 4 Juni 2021, positivity rate di Surabaya pernah mencapai 4-7 persen.

"Ini semua kita berharap dengan disiplin protokol kesehatan, 5M diterapkan secara disiplin, maka kita bisa menekan angka Covid-19 yang di Kota Surabaya. Karena kami juga di pemkot sedang memaksimalkan vaksin untuk warga, masyarakat umum," ia memungkasi.