
Reporter
Dyah Ayu PitalokaRabu, 13 Februari 2019 - 07:21
Editor
Dyah Ayu Pitaloka
Kampung bekas lokalisasi Dolly sekarang. Foto: Yukepo.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Kampung Inggris Surabaya bakal kedatangan sejumlah seniman asal Jerman. Rencananya para bule Jerman akan menggelar konser musik di kampung bekas lokalisasi Dolly itu pada akhir Februari 2019.
"Pada 25 Februari ini, kami kedatangan tamu asing dari Jerman yang akan konser musik, sekaligus diskusi dan orasi kebudayaan sebagai kekuatan alternatif melakukan perubahan sosial," kata Direktur Dolly English Club, Cahyo Wahyu Sabtu 9 Februari 2019.
Kegiatan itu menurutnya sebagai bagian dari upaya menata kembali kehidupan warga eks lokalisasi Dolly dan Jarak. Salah satunya dengan mendatangkan minimal 8.000 tamu ke Dolly sama seperti di masa lalu. "Cuman hari ini kita ganti menjadi wisata edukasi dan budaya," katanya.
BACA JUGA: English Dolly Club Bermimpi Miliki Kampung Inggris
Kampung Inggris sendiri bermula dari tempat belajar berbahasa Inggris di Jalan Brawijaya, Pare, Kediri, Jatim. Berangkat dari inisiatif berbagai pihak, ditambah dukungan Pemerintah Kota Surabaya, dibuatlah konsep serupa yakni kampung wisata edukasi sebagai pengganti lokalisasi yang sudah ditutup.
Kampung Inggris Dolly diresmikan pada Mei 2018. Dan, banyak anak-anak di kawasan tersebut yang tertarik belajar bahasa Inggris. "Saat ini sudah ada 400 anak mulai dari tingkat TK hingga SMP yang belajar di Kampung Inggris," katanya.
Adapun para pengajar berasal dari berbagai lembaga di antaranya, pusat studi bahasa Universitas Dr Soetomo (Unitomo), Gereja Yesus Kristus, komunitas "Young and Dangerous", dan Wanita Muslimah Indonesia.
BACA JUGA: Ditinggal Kerja, Rumah di Dekat Eks Lokalisasi Dolly Terbakar
Tempat belajar tersebar di delapan titik di enam RT, Putat Jaya C Timur, Surabaya. Rumah Ketua RT, Ketua RW dan Balai RW digunakan sebagai ruang kelas peserta. (Ant)
Cahyo berharap kegiatan ini nantinya juga akan menggerakkan perekonomian lewat sewa bekas indekos yang lama kosong dengan mengubahnya menjadi asrama tempat murid menginap. "Intinya kami ingin meramaikan Dolly seperti dulu. Tapi dengan suasana yang berbeda," katanya. (Ant)