Logo

English Dolly Club Bermimpi Miliki Kampung Inggris

Reporter:

Jumat, 05 October 2018 01:54 UTC

English Dolly Club Bermimpi Miliki Kampung Inggris

[]

JATIMNET.COM, Surabaya – Komunitas English Dolly Club bermimpi kampungnya yang semula sebagai salah satu pusat lokalisasi di Surabaya berubah menjadi sebuah kampung inggris.

Komunitas yang anggotanya anak-anak warga eks Dolly ini semakin semangat mewujudkan mimpinya setelah didukung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Language and Culture Center (ULCC).

BACA JUGA : PELAKU UMKM DOLLY TERSINGGUNG USAHANYA DISEBUT IMITASI

Dalam kegiatan gathering bersama, UKM ULCC memberi semangat kepada anggota komunitas untuk semangat belajar dan mengenalkan pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi.

“Kami mencoba memperkenalkan kepada mereka (anak-anak eks dolly), bahwa belajar tidak hanya di lingkungan mereka sekaligus membuka wawasan dan mengenalkan perguruan tinggi,” kata Sekretaris ULCC, Victor Tobing.

BACA JUGA : ASA WARGA DOLLY BEBAS RUMAH MUSIK ILEGAL

Menurut Victor, anak-anak warga eks Dolly perlu digandeng karena selain merupakan bagian dari penerus generasi bangsa Indonesia, juga untuk mengangkat tingkat pendidikan. Ada sekitar 60 anak eks dolly yang hadir di acara gathering yang berlangsung pada Kamis, 4 Oktober di Unitomo.

Acara gathering tersebut merupakan bentuk kerjasama antara ULCC dan Komunitas Dolly English Club. Dari acara tersebut, Victor mengatakan dapat menjadikan eks Dolly menjadi wisata edukasi.

Victor juga mengungkapkan, tidak hanya bahasa Inggris, ada juga pelatihan seni tari dan lainnya yang akan diajarkan.

BACA JUGA : MAHASISWA ITS CIPTAKAN MESIN PELOROD BATIK SEMI OTOMATIS DI EKS LOKALISASI DOLLY

Sementara Wakil Rektor IV Unitomo, Meithiana Indrasari, yang turut hadir mengatakan semangatnya dalam mendukung adanya komunitas tersebut.

“Melalui kegiatan ini kami ingin membantu mereka bagaimana bisa menyejahterakan warga terdampak setelah ditutupnya eks lokalisasi tersebut,” terang Meithana.

Meithana pun mengatakan akan memenuhi fasilitas komunitas tersebut. Dengan mengirimkan pengajar dari mahasiswa Unitomo.

“Mereka bermimpi ingin memiliki kampung inggris, maka mau tidak mau warga sekitar juga harus mampu berbahasa inggris. Nah, ini yang menjadi sasaran kami mengembangkan potensi bahasa inggris disana,” pungkasnya.