Kamis, 24 March 2022 12:20 UTC

KADER: Salah seorang kader Surabaya memberikan pengetahuan edukasi tentang mengatasi persoalan sampah di Kota Surabaya.
JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya terus berupaya untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Pahlawan, khususnya sampah rumah tangga.
Oleh karena itu, pihaknya menggelar Penyuluhan Pengolahan Sampah Organik Menggunakan Maggot, di RW VI Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo, Kamis 24 Maret 2022.
Sub Koordinator Penyuluhan Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Dyan Prasetyaningtyas mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung secara hybrid, yakni kegiatan tatap muka diikuti oleh Kader Surabaya Hebat, PKK, dan Kampung Zero Waste yang ada di kawasan Kelurahan Kandangan. Serta, secara online yang diikuti oleh seluruh Kader Surabaya Hebat.
Baca Juga: Kader Surabaya Hebat Dibekali Pengetahuan Olah Sampah di TPA Benowo
“Melalui kegiatan ini, kami melakukan pendekatan pengelolaan sampah melalui hal yang paling sederhana, yakni pemilahan sampah organik dan non organik. Sebab, saat ini kami sedang fokus dalam hal pengurangan sampah di Kota Surabaya, karena timbunan sampah yang masuk ke TPA Benowo sebanyak 1.650 ton per hari,” kata Dyan, Kamis 24 Maret 2022.
Pihaknya mengaku berusaha untuk melakukan pengurangan sampah di Kota Surabaya dengan melakukan edukasi secara masif. Salah satunya penyuluhan yang dilakukan saat ini.
KADER: Salah seorang kader Surabaya memberikan pengetahuan edukasi tentang mengatasi persoalan sampah di Kota Surabaya.
Sementara Koordinator Komunitas Nol Sampah Wawan Some menjelaskan penyumbang sampah terbanyak di Kota Surabaya adalah sampah rumah tangga, yakni 70 persen sampah datang ke TPA Benowo setiap harinya. Jika dilihat dari komposisinya, sebanyak 50 persen sampah rumah tangga berasal dari sampah sisa makanan.
“Maka, salah satu metode untuk pengelolaan sampah sisa makanan adalah dengan maggot BSF (Black Soldier Fly). Melalui pelatihan ini, warga akan paham pengolahannya seperti apa. Minimal ada penyelesaian sampah di tingkat rumah tangga atau di tingkat kampung yang bisa mengurangi sampah sisa makanan masuk ke TPA Benowo,” ia mengungkapkan.
Baca Juga: Fenomena Tumpukan Sampah Plastik dan Popok Bayi di Sungai Kalianak
DLH Kota Surabaya akan terus memberikan pendampingan edukasi pengolahan sampah organik menggunakan maggot. Terutama pada Kampung Zero Waste. ”Karena Kota Surabaya sudah membagikan 150 rak maggot dan sudah berjalan hingga saat ini, ia menuturkan.
Salah satu Kader Surabaya Hebat Sri Mulyaningsih mengatakan bahwa pelatihan pengolahan sampah organik menggunakan maggot, dinilai bermanfaat untuk mengolah sampah secara efisien.
Ke depan, ia berharap bila kegiatan tersebut bisa terus berkelanjutan, agar mampu menambah nilai ekonomi bagi warga Kelurahan Kandangan.
“Kami sangat berterima kasih telah diberikan pelatihan pengelolaan sampah. Setelah acara ini, Insya Allah kami akan cepat bergerak untuk pengumpulan sampah, yang akan dikelola sebagai budidaya maggot,” kata Sri Mulyaningsih memungkasi.
