
Reporter
Dyah Ayu PitalokaJumat, 19 Juli 2019 - 04:25
Editor
Dyah Ayu Pitaloka
Ilustrasu asap saat siang hari. Foto: Unsplash
JATIMNET.COM, Surabaya – Kabut asap yang terjadi akibat lahan terbakar di wilayah Kalimantan Barat menyebabkan pesawat Sriwijaya Air batal mendarat di Bandara Internasional Supadio Pontianak, di Kubu Raya.
"Cuaca yang tidak mendukung karena jarak pandang untuk mendarat pendek disebabkan kabut asap dan embun," ujar General Manager NAM Air Kalimantan, Ronel Sankay di Pontianak, Jumat 19 Juli 2019.
Pesawat penerbangan pagi yang dijadwalkan mendarat pukul 07:00 WIB, Jumat 19 Juli 2019, harus kembali ke Jakarta.
"Maskapai kami itu dari Jakarta ke Pontianak. Namun batal dan harus kembali ke Jakarta," katanya, dikutip dari Suara.com, Jumat 19 Juli 2019.
BACA JUGA: Pemkot Beri Dampingan Anak-Anak Korban Kebakaran
Menurutnya, pembatalan itu dilakukan mengikuti standar operasional yang berlaku.
"Pembatalan mendarat itu sudah ketentuan standar keselamatan penerbangan. Jika jarak pandang yang tidak sesuai SOP tentu harus ikuti ketentuan yang ada," jelas dia.
Kondisi kabut asap menurutnya mengganggu penerbangan secara umum, serta penumpang.
"Tentu ada dampak juga pada jadwal penundaan penerbangan bagi jadwal lainnya. Semoga kondisi cuaca kembali pulih. Harapan kami sumber asap di Kalbar bisa teratasi dengan cepat," harap dia.
BACA JUGA: Kompor Gebros Penyebab Kebakaran di Margorukun
Saat ini di Kalbar mulai memasuki musim kemarau dan mengakibatkan lahan terbakar di sejumlah daerah dan mengakibatkan kabut asap.
Saat pagi hari dan malam, kabut asap mulai terasa, meskipun belum pada tingkat yang parah.
Diki, seorang warga Kalbar berharap, semua pihak bisa mengantisipasi kebakaran hutan di tahun ini. Sebab dampak asap sangat luas.
"Termasuk soal kesehatan. Kami setengah trauma karena sebelumnya pernah kabut asap yang tebal. Itu sangat mengganggu kesehatan. Ekonomi dan aktivitas lainnya juga berdampak. Kami berharap pemerintah dan siapa pun mari cegah dan atasi Karhutla," pintanya.