Logo

Kabupaten Mojokerto Mulai Semprot Disinfektan Massal

Reporter:,Editor:

Rabu, 18 March 2020 06:00 UTC

Kabupaten Mojokerto Mulai Semprot Disinfektan Massal

STERIL. Untuk mengantisipasi penularan virus Corona, Bupati Mojokerto Pungkasiadi membasuh tangan dengan hand sanitizer saat Bulan Panutan Pajak PBB-P2 di Desa Bicak, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Selasa, 17 Maret 2020. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Mojokerto – Masyarakat Kabupaten Mojokerto diminta menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mempersempit ruang gerak penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Hal ini diimbau Bupati Mojokerto Pungkasiadi dengan gerakan kerja bakti dan penyemprotan disinfektan di lingkup kantor Pemkab Mojokerto mulai Rabu, 18 Maret 2020. Instruksi tersebut diumumkan saat acara Bulan Panutan Pajak PBB-P2 di Desa Bicak, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Selasa, 17 Maret 2020. 

“Corona bisa kita lawan bersama dengan penerapan PHBS. Salah satunya dengan kerja bakti dan penyemprotan cairan disinfektan yang kita awali di lingkup kantor Pemkab Mojokerto,” kata pejabat yang akrab disapa Abah Ipung ini. 

BACA JUGA: Sekolah Libur dan Wisata Mojokerto Ditutup, Pedagang Sepi Pembeli

Penyemprotan akan berlanjut ke kantor kecamatan, desa, sekolah, dan tempat lainnya mulai Kamis sampai Minggu, 19-22 Maret 2020. “Nanti Dinkes akan bersinergi dengan Dinas Pertanian untuk penyemprotan disinfektan,” katanya.

Pemkab Mojokerto juga telah menjalankan lima protokol kesehatan terkait Covid-19 yakni komunikasi, pengawasan, perbatasan (berlaku bagi daerah tertentu), area pendidikan, dan tempat umum atau pelayanan publik.

Di lingkup instansi pemerintahan, Ipung menginstruksikan agar disediakan sarana lengkap Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Beberapa kegiatan yang dihadiri massa dianjurkan untuk ditunda namun dengan koordinasi. 

BACA JUGA: Cegah Corona, Siswa SD Diajak Cuci Tangan Bersama

Untuk pengamanan lingkup pendidikan, Pemkab Mojokerto juga telah mengeluarkan imbauan belajar di rumah bagi murid sekolah sejak tanggal 17 hingga 29 Maret 2020. Ipung meminta anak-anak untuk membatasi diri berkegiatan di luar jika tidak mendesak.

Mereka diminta tidak jalan-jalan atau rekreasi ke tempat wisata. Untuk mengantisipasi hal tersebut, beberapa tempat wisata di Mojokerto telah ditutup sementara. 

“Bapak Ibu, tolong putra-putrinya dipantau di rumah, ditanyakan tugas-tugas yang diberikan guru. Karena sekarang bukan liburan sekolah, tapi belajar di rumah,” kata Ipung. Hal ini menurutnya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.