Senin, 24 December 2018 05:10 UTC
Produksi beras di Kabupaten Malang masih surplus 78.000 ton atau naik jika dibanding produksi tahun sebelumnya. Foto: Dok.
JATIMNET.COM, Malang – Kabupaten Malang mencatat surplus 78.000 ton beras sepanjang tahun 2018 atau naik 3 persen jika dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 75.000 ton.
“Hampir semua komoditas pangan dan non pangan yang diproduksi Kabupaten Malang menunjukkan peningkatan, kecuali bawang putih dan kedelai,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang Nasri Abdul Wahid, Senin 24 Desember 2018.
Meski mencatat surplus, namun kualitas bahan pangan yang dihasilkan masih belum menggembirakan dan belum sesuai standar karena terkendala benih.
“Saat ini kami belum bisa mandiri atas benih atau masih mengandalkan dari pihak lain. Ke depan, petani akan kami dorong untuk mengggunakan benih lokal sekaligus meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan pangan yang diproduksi,” tuturnya.
Menyinggung target 2019, Nasri mengaku tidak berani berandai-andai. Meski demikian, Kabupaten Malang sudah sesuai arah. Dia menambahkan, capaian produksi pangan di tahun 2019 bisa mempertahankan capaian tahun ini dianggap sudah cukup bagus.
“Ke depan, kami akan memperbanyak penggunaan benih yang tahan hama dan wereng, sehinga produksi per hektar bisa mencapai 8 9 ton,” katanya.
Selain benih yang menjadi kendala produktivitas, semakin menyusutnya lahan pertanian produktif di wilayah Kabupaten Malang juga ikut andil dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan di kawasan tersebut.
“Kendala yang tidak bisa dihindari adalah keberadaan lahan pertanian produktif yang kian menyusut sebagai dampak dari pembangunan. Untungnya pada 2019 sudah ada Perbup yang mengatur LP2B (Lumbung Pertanian Pangan Berkelanjutan). Sudah jadi tinggal disahkan,” urai Nasri.
Mengacu pada aturan tersebut, investor diwajibkan mengganti lahan apabila menggunakan lahan LP2B tiga kali lipat. Hal ini sebagai langkah konsekuensi agar luas lahan tetap terjaga.
“Perbup ini yang membuat kami percaya diri dan agar tahun 2019 ketahanan pangan di Kabupaten Malang tetap aman, hingga tahun-tahun berikutnya," paparnya.
Lahan produktif (persawahan) di Kabupaten Malang saat ini mencapai 40 ribu hektare lebih. Namun setiap tahun menyusut rata-rata sekitar 3 ribu hektare akibat dampak pembangunan, baik untuk membangun perkantoran, industri hingga perumahan. (ant)
