Selasa, 03 September 2019 22:29 UTC
PERIKSA KELENGKAPAN. Anggota Lantas Polres Probolinggo memeriksa surat kelengkapan berkendara kepada salah satu pengendara roda empat dalam Operasi Patuh Semeru, Selasa 3 September 2019. Foto: Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Satuan Lalu Lintas Polres Probolinggo mampu menekan angka pelanggaran lalu lintas pada Operasi Patuh Semeru 2019. Operasi yang digelar 29 Agustus hingga 3 September ini melakukan tindakan terhadap 718 pelanggar dan 60 teguran yang diharapkan bisa menekan kecelakaan lalu lintas.
Angka tersebut lebih rendah dibanding operasi serupa yang dilakukan pada tahun 2018. Pada Operasi Patuh Semeru 26 April-1 Mei 2018, petugas menilang 806 pengendara, dan 56 teguran terhadap pengendara yang tak tertib berlalu-lintas.
Kasatlantas Polres Probolinggo, AKP Purwanto Sigit Raharjo menyebutkan adanya penurunan angka pelanggaran dibanding tahun sebelumnya menunjukkan kepatuhan dan kesaran warga berlalu lintas.
BACA JUGA: Empat Hantu Ikuti Sidang Tilang Operasi Patuh Semeru
“Tahun ini ada penurunan angka pelanggaran dibanding tahun sebelumnya, ini menggambarkan sudah ada kesadaran berlalu lintas,” kata Sigit, sapaannya, Selasa 3 September 2019.
Dia menambahkan, dari 718 penilangan itu, mayoritas pengendara melanggar ketertiban meliputi tak memiliki SIM, tidak melengkapi dengan STNK, berkendara tanpa helm, surat kadaluarsa hingga tak memakai sabuk pengaman bagi pengendara roda empat.
Sementara tiga pelanggaran tertinggi sepanjang tahun 2019 ini, didominasi pengendara roda dua yang tak menggunakan helm SNI, safety belt (sabuk pengaman), dan pengendara masih di bawah umur.
Data kecelakaan di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2018 tercatat 553 peristiwa atau naik 5,47 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 523.
BACA JUGA: Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Satu Pengendara Motor Meninggal
Peristiwa laka lantas tahun 2018 meliputi 55 orang korban meninggal dunia, 13 luka berat, dan 720 luka ringan. Sedangkan tahun 2017, dari 523 peristiwa laka lantas, 75 meninggal dunia, delapan luka berat, dan 748 luka ringan.
“Memang ada kenaikan laka lantas pada tahun 2018, namun untuk korban meninggal dunia cenderung turun,” jelas Sigit.
Sigit berharap, melalui adanya Ops Patuh Semeru ini, tingkat kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas, semakin membaik. Operasi Patuh Semeru tahun ini dilakukan di sejumlah titik meliputi Jalur Selatan Probolinggo-Lumajang dan Jalur Pantura Surabaya-Situbondo.