Sabtu, 08 May 2021 04:00 UTC
PEMAKAMAN COVID. Pemakaman jenazah Covid-19 oleh petugas BPBD Ponorogo. Foto: BPBD Ponorogo
JATIMNET.COM, Ponorogo – Jenazah Covid-19 asal Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, kembali dimakamkan keluarganya sendiri dan sempat menolak untuk dimakamkan dengan cara protokol kesehatan oleh Satgas Covid-19.
Humas RSU Aisyiyah, Yudi Wiyono, mengatakan jika pasien datang ke UGD dengan keluhan sesak napas. Kemudian oleh tenaga kesehatan dilakukan foto rontgen dan diketahui terdapat pneumonia billteral serta dilanjutkan dengan rapid test antigen dengan hasil positif Covid-19.
“Pasien datang Sabtu dini hari tadi, sebelum jam 01.00 WIB, kemudian meninggal pukul 3.50 WIB,” kata Yudi, Sabtu, 8 Mei 2021.
BACA JUGA: Begini Kronologi Jenazah Covid-19 Dari RSUD dr Harjono Yang Dipaksa Untuk Dibawa Pulang
Yudi menjelaskan jika keluarga awalnya menolak untuk melakukan pemakaman dengan menggunakan prokes oleh Satgas Covid-19. Namun setelah diberi penjelasan serta pengertian akhirnya oleh pihak RSUA, keluarga bersedia memakamkan dengan protokol kesehatan dan dimakamkan oleh keluarganya sendiri.
“Tidak sampai adu mulut, tugas kami menjelaskan, jika pemakaman harus tetap dengan prokes,” jelas Yudi.
Pihak RSU Aisyiyah meminta Satgas Covid-19 untuk mendampingi keluarga korban tentang tata cara pemakaman menggunakan prokes. Sehingga mulai dari memandikan sampai menguburkan hanya dibolehkan untuk anggota keluarga yang sebelumnya mengambil jenazah di RSUA.
“Keluarga menerima konsekuensi jika dikucilkan masyarakat karena kontak dengan pasien positif,” ujar Yudi.
BACA JUGA: Polisi Selidiki Pengambilan Paksa Jenazah Terkonfirmasi Covid-19 di RSUD dr Harjono Ponorogo
Sementara itu, Kapolsek Siman Iptu Yoyok Wijanarko menuturkan jika jenazah memang dimakamkan oleh anggota keluarga saja. Namun tetap menggunakan APD dan sesuai dengan protokol kesehatan. Bahkan dalam prosesnya juga diawasi oleh tenaga kesehatan dan Satgas Covid-19.
“Ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dan untuk memudahkan tracing (pelacakan),” tutur Yoyok.
Ia juga mengimbau masyarakat di sekitar lingkungan korban untuk tidak bertakziah guna meminimalisir penularan Covid-19. “Semua proses diawasi oleh Satgas, sehingga pemakaman juga sesuai dengan prokes,” kata Yoyok.
