Logo

Jembatan Suroboyo Bakal Terintegrasi Pantai Kenjeran, Pemkot Cari Investor

Reporter:,Editor:

Senin, 31 January 2022 08:20 UTC

Jembatan Suroboyo Bakal Terintegrasi Pantai Kenjeran, Pemkot Cari Investor

INTEGRASI WISATA. Pantai Kenjeran dengan latar belakang Jembatan Suroboyo. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Kawasan wisata pantai yang ada di Kota Pahlawan rencananya akan dikembangkan. Salah satunya adalah kawasan wisata Jembatan Surabaya yang akan diintegrasikan dengan kawasan wisata Pantai Kenjeran.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pengunjung yang ingin melihat kemegahan Jembatan Surabaya secara teknis harus masuk terlebih dahulu ke dalam kawasan wisata Pantai Kenjeran. Sebab, di dalam kawasan tersebut telah tersedia sentra UMKM.

“Jembatan Surabaya itu akan kita connect-kan (hubungkan) dengan Kenjeran, maka orang yang ingin melihat itu harus dari dalam Kenjeran. Jadi yang menonton tadi duduk di kursi UMKM yang kita sediakan,” kata Eri, Senin, 31 Januari 2022.

Nantinya untuk konsep air mancur menari yang ada di Jembatan Surabaya juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan lampu laser dan teatrikal seperti pertunjukan yang ada di Singapura. Hasilnya, pertunjukan air mancur tersebut akan dibuka secara bertahap.

BACA JUGA: Jembatan Suroboyo Uji Coba Dibuka, UMKM Dilibatkan Jual Produk

“Pada waktu air mancur menari, maka kita tutup jembatan itu. Lalu UMKM akan kita tata di sepanjang jembatan, kalau sudah ditutup maka orang tidak bisa masuk lagi dan secara otomatis parkir kendaraan juga tidak di dekat situ,” ia menjelaskan.

Dengan penutupan Jembatan Surabaya saat pertunjukan air mancur menari dimulai, para pengunjung yang datang bisa duduk menikmati stan atau tenan UMKM yang telah tersedia di sepanjang Jembatan Surabaya.

“Jembatan Surabaya ini dibangun filosofinya untuk mengembangkan UMKM kita. Sehingga nanti UMKM kita disana dimasukkan ke sepanjang jembatan,” ia mengungkapkan.

Meskipun kawasan wisata Jembatan Surabaya itu tidak dipungut biaya atau gratis, namun para pengunjung dari warga Kota Surabaya dan luar kota diminta untuk ikut mendukung dengan membeli produk UMKM yang ada di sepanjang Jembatan Surabaya.

“Jadi itulah yang kita jual, yakni wisata Surabaya. Nanti yang datang harus duduk di tenan-tenan UMKM, itulah kita tata,” ia menerangkan.

BACA JUGA: Mulai Akhir Pekan, Pertunjukan Air Mancur di Sisi Jembatan Suroboyo Dibuka Kembali

Selanjutnya untuk mengantisipasi kemacetan yang biasa terjadi di sekitar kawasan wisata Jembatan Surabaya, akan dilakukan penataan tempat parkir. Nantinya para pengelola tempat parkir tersebut adalah para warga sekitar Jembatan Surabaya, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Jadi nanti kita kumpulkan (warga) untuk menjaga tempat parkir. Hasil uangnya juga akan kita kumpulkan, lalu dikelola  bersama Dinas Perhubungan, hasilnya akan dibagikan kepada warga,” ia memaparkan.

Kedepan, Eri akan melakukan investasi dengan menghubungkan Jembatan Surabaya dengan Pantai Kenjeran dengan membuat overdeck di Pantai Kenjeran. Rencananya para pengunjung bisa berjalan dari bibir pantai hingga tengah laut saat air laut surut. 

“Pengunjung bisa jalan melalui overdeck, tapi ketika air pasang bisa masuk lewat overdeck dan di tengah-tengah overdeck sampai ke tengah lautnya akan dibuatkan perosotan. Jadi pengunjung bisa perosotan di tengah laut,” ia menguraikan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini tak memungkiri bahwa APBD yang dimiliki Kota Surabaya tidak mencukupi untuk melakukan pengembangan kawasan tersebut. Maka, ia akan menggandeng para investor untuk mengembangkan kawasan wisata itu.

“Kalau nanti Pemkot ini mengembangkan di Kenjeran lama, maka secara otomatis bisa saya konektivitas dengan Kenpark. Ini baru namanya kolaborasi antara swasta dengan pemerintah yang sama-sama menguntungkan,” ia menuturkan.

BACA JUGA:  Membuang Waktu, Menunggu Buka Puasa di Jembatan Suroboyo

Semua konsep itu ditargetkan akan dilaksanakan tahun 2022. Bahkan skema telah dimiliki dan akan dilanjutkan dengan mengundang para investor, serta semua stakeholder di Kota Surabaya. 

“Insyaallah tahun 2022 ini dan (perosotan tengah laut) iya. Saya harus memanfaatkan lahan yang ada dan memanggil investor untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di Kota Surabaya terutama saat Covid-19 seperti saat ini,” ia menegaskan.

Mengenai anggaran yang diperlukan, pihaknya masih menghitung besaran anggaran yang pasti. Namun, pada rencana tahapan pembangunan perosotan dan lainnya bisa mencapai Rp 25 M.

“Belum overdeck bentuknya seperti apa, lalu penahan ombak untuk standar perahu-perahu. Insyaallah ditahun ini akan saya lelangkan, siapa yang mau investor, dengan syarat di depan, seperti masyarakat Surabaya harus 60 persen (bekerja di sana),” ia memungkasi.