Logo

Jemaah Haji Galakkan Gerakan Minum Bersama

Reporter:

Senin, 12 August 2019 03:52 UTC

Jemaah Haji Galakkan Gerakan Minum Bersama

JAGA KESEHATAN. Kementerian Kesehatan mengingatkan jemaah haji asal Indonesia untuk memperbanyak konsumsi air mineral di tengah panasnya suhu saat Wukuf di Padang Arafah. Foto: Ilustrasi/Kementerian Agama.

JATIMNET.COM, Surabaya – Aktivitas ibadah di Padang Arafah bisa terganggu jika jemaah haji mengalami dehidrasi ataupun heat stroke.

Oleh karenanya, sejak 2018 aktivitas ibadah selama di Padang Arafah juga diselingi dengan gerakan bersama untuk menjaga kesehatan jemaah haji. Salah satunya melalui gerakan minum air bersama.

Gerakan tersebut dicanangkan untuk mengajak jemaah haji untuk lebih sering meminum air, terutama air mineral atau air zam-zam. Suhu udara di Arab Saudi, khususnya saat pelaksanaan Wukuf di Arafah, sangat panas.

BACA JUGA: PPIH Imbau Jemaah Melempar Jumrah di Jadwal yang Ditentukan

Dengan minum bersama diharapkan dapat meminimalkan risiko jemaah haji mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.

Pada 2019, gerakan minum air bersama kembali dilaksanakan oleh seluruh jemaah haji Indonesia dari berbagai kloter. Tim Promotif Preventif yang tengah berkeliling ke tenda-tenda mengajak jemaah untuk minum air bersama.

Begitu pula yang dilakukan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Eka Jusup Singka, saat berkunjung ke salah satu kloter di dekat pos satelit 3 Arafah. “Perbanyak minum air dan makan buah,” kata Eka dikutip dari Suara.com.

BACA JUGA: Kemenkes Siapkan Tim Darurat Pantau Jemaah Haji di Masjidil Haram

Gerakan minum air bersama dipraktikkan selama di Arafah mulai pukul 10.00 hingga pukul 16.00 waktu Arab Saudi, dengan selang waktu dua jam. Seluruh jemaah haji beserta petugas kloternya secara bersamaan meminum air yang sudah dicampur dengan oralit.

Kebiasaan minum bareng sudah mulai digalakkan sejak dilaksanakan penyuluhan-penyuluhan kesehatan di kloter. Diharapkan gerakan ini terus dilakukan tidak hanya saat puncak haji di Armuzna, tetapi sampai akhir keberadaan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.